Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), sektor pertambangan Indonesia perl melakukan transformasi.
“AI bukan sekadar teknologi efisiensi, tapi akan menjadi penentu arah transformasi industri nasional. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga riset menjadi sangat penting,” ujar Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang ESDM, Aryo Djojohadikusumo, dalam penjelasan tertulis, Selasa (14/10).
Menurut dia, AI dapat menjadi teknologi strategis yang dapat membantu perusahaan menjawab tantangan klasik sektor tambang: efisiensi, produktivitas, dan keselamatan kerja.
“AI menjadi solusi abad ke-21 agar pelaku usaha dapat menggunakan teknologi untuk meningkatkan kinerja dan menjaga posisi Indonesia sebagai salah satu produsen mineral terbesar di dunia,” tutur Aryo.
Selain meningkatkan efisiensi, penerapan AI di sektor tambang juga berperan dalam memperkuat keamanan dan tata kelola industri untuk mencegah praktik pertambangan ilegal. Ia menilai, langkah ini penting agar dunia pertambangan Indonesia dapat menjadi salah satu yang terdepan di dunia dalam penerapan teknologi canggih.
Baca Juga: 10 Negara Paling Gemar Gunakan ChatGPT: Indonesia Salah Satunya
Partner dan Co-Leader McKinsey and Company’s Metals and Mining Practice in Asia, Sergey Alyabyev dan Hidayat Liu, memaparkan, AI telah memberikan dampak nyata dalam meningkatkan efisiensi operasional tambang.
Menurut data McKinsey, optimalisasi pabrik pengolahan berbasis AI mampu meningkatkan throughput antara 5%-15% dan recovery rate sebesar 1 poin pesentase-2 poin persentase. Teknologi AI enabled drill and blast dapat menurunkan biaya operasional hingga 10%. Sekaligus meningkatkan produktivitas shovel sebesar 10%-20%.
Sementara itu, GenAI copilots mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja 5%-10% dan mengurangi biaya operasional dalam kisaran yang sama. McKinsey juga menampilkan bagaimana sistem agentic AI dapat mengoptimalkan proses pemrosesan logam dengan menganalisis jutaan data operasional secara real time.
McKinsey menilai, penerapan AI di sektor pertambangan merupakan langkah penting untuk mendorong Indonesia naik kelas sebagai pusat produksi dan inovasi mineral dunia.
Baca Juga: Contoh Salinan Prompt Gemini AI Bikin Foto Ala Liburan di Amerika
“AI bukan hanya meningkatkan efisiensi, tapi juga membantu industri mencapai target dekarbonisasi dan keberlanjutan,” ujar Hidayat.
Senior Director Business III Danantara, Luke Mahony menyoroti pentingnya memastikan bahwa AI bukan lagi masa depan, melainkan kenyataan yang tengah membentuk arah baru industri global.
Ia menegaskan, teknologi tidak akan menggantikan manusia, tapi memperluas kemampuan manusia. "Dengan menggabungkan kecepatan komputasi dan empati manusia, kita dapat menciptakan industri yang tidak hanya lebih produktif, tapi juga lebih bermakna," papar Luke.
Selanjutnya: Belanja Program Prioritas Pemerintah Terealisasi Rp 480,4 T Sampai September 2025
Menarik Dibaca: IHSG Masih Rawan Koreksi, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (15/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News