kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Keinginan ESDM untuk Presdir baru Freeport


Rabu, 07 Januari 2015 / 19:01 WIB
Keinginan ESDM untuk Presdir baru Freeport
ILUSTRASI. Film Barbie dari Warner Bros. Pictures yang dibintangi Margot Robbie, siap tayang di bioskop Indonesia mulai hari ini (19/7).


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Mesti Sinaga

JAKARTA. Meskipun dalam waktu dekat estafet kepemimpinan PT Freeport Indonesia akan berganti, namun keinginan pemerintah terhadap perusahaan yang bermarkas di Amerikat Serikat ini tidak berubah.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tetap meminta Freeport serius meningkatkan nilai tambah mineral di dalam negeri. Yakni, merealisasikan komitmennya membangun pabrik pemurnian (smelter) di Indonesia sesuai batas waktu yang diberikan.

"Rencana pembangunan smelter harus dipercepat, mereka harus menunjukkan progressnya," kata Sukhyar, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM di kantornya, Rabu (7/1).

Sukhyar menambahkan , Kementerian ESDM akan tetap melanjutkan perumusan draf amandemen kontrak yang ditargetkan rampung pada akhir Januari ini. Selain itu, "Harapan kami Freeport lebih baik dalam beroperasi, membenahi safety, optimalisasi fungsi manajemen, percepatan amandemen kontrak juga akan menjadi concern, serta peningkatan lokal konten," kata Sukhyar.

Sebelumnya, PT Freeport Indonesia dalam keterangan pers mengumumkan penunjukan Maroef Sjamsuddin sebagai Presiden Direktur menggantikan Rozik B. Soetjipto yang segera memasuki masa pensiun. Maroef bergabung di PTFI setelah menyelesaikan karier panjangnya di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Dia dalah purnawirawan Marsekal Muda TNI Angkatan Udara Republik Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) selama periode 2011-2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×