Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
NUSA DUA. Produksi buah kelapa sawit bisa naik tanpa harus menambah atau memperluas areal tanam. Salah satu caranya adalahg, menanam pohon kelapa sawit dari bibit yang memiliki sertifikat mutu yang diakui oleh pemerintah.
Hal tersebut disampaikan oleh Tony Liwang, Direktur PT Dami Mas Sejahtera, salah satu perusahaan crude palm oil (CPO) di sela-sela acara konferensi minyak sawit Indonesia di Nusa Dua, Bali, Kamis (29/11).
Menurut Tony, kelapa sawit dari bibit bersertifikat, memiliki rendemen CPO 24%, lebih tinggi dari kelapa sawit yang tidak bersertifikat yang hanya memiliki rendemen 18%. Namun, di lapangan, banyak tanaman kelapa sawit petani tidak memiliki sertifikat bibit. “Buahnya (bibit kelapa sawit tidak bersertifikat) memang bagus tapi bagaimana dengan minyak sawitnya?" jelas Tony.
Ia melanjutkan, pemeritnah mencanangkan program revitalisasi kelapa sawit sekitar 4 juta hektare (ha). Jika pemerintah mencadangkan 10% dari luas revitalisasi lahan kelapa sawit menggunakan bibit bersertifikasi, Ia yakin produksi kelapa sawit naik hingga 2 juta ton. "Tanpa mengeksploitasi lahan, keuntungan produksi bisa diperoleh," kata Tony.
Hal tersebut diakui oleh Gamal Nasir, Direktur Jenderal Perkebunan Kementrian Pertanian. Ia bilang, saat ini banyak petani menanam kebun kelapa sawit dengan benih kelapa sawit palsu yang tidak memiliki sertifikat.
"Kami mempunyai PPNS (penyidik pegawai negeri sipil) yang berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengawasi peredaran benih di lapangan. Sudah ada juga yang ditindak dan masuk pengadilan. Bahkan, di Aceh sudah tertangkap yang memalsukan sertifikat benih," tutur Gamal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News