Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Meski hanya berbekal tiga proyek yang telah berjalan, pengembang properti PT Margahayuland optimistis tahun ini bisa membukukan pendapatan Rp 400 miliar, atau tumbuh 30% dari capaian tahun 2013 yang diklaim perusahaan ini. Keyakinan ini salah satunya didasari rencana Margahayuland untuk mengerek harga jual proyeknya sebesar 30%-40% hingga sisa tahun 2014 nanti.
Dari target pendapatan Rp 400 miliar tersebut, Margahayuland menargetkan bisa mencuil laba 15%-20%. Jika dihitung, berarti perusahaan properti yang mengawali bisnis dengan membangun perumahan di Bandung, Jawa Barat ini mengincar laba Rp 60 miliar - Rp 80 miliar.
Namun kenaikan harga tak cuma terkait strategi mengantongi margin lebih tebal. "Harga bahan bangunan juga naik," ujar Direktur Utama Margahayuland, Hari Raharta Sudrajat, kepada KONTAN, Rabu (28/5).
Sementara ketiga proyek yang menjadi andalan pemasukan Margahayuland saat ini adalah apartemen servis Somerset Kencana di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Kalau tidak ada aral, proyek Somerset Kencana ini akan diserahterimakan kepada para investor di penghujung 2014. Margahayuland mempercayakan operasional apartemen servis ini kepada PT Ascott International Management Indonesia.
Dua proyek lain, yakni superblok 19 Avenue di Daan Mogot, Jakarta Barat, serta superblok Newton The Hybrid Park di Bandung. Dua proyek ini ditargetkan akan menyusul rampung mulai pertengahan 2015 nanti.
Hari terang-terangan mengakui, di luar tiga proyek yang sudah berjalan tersebut, Margahayuland belum memiliki rencana untuk menggarap proyek baru di tahun 2014.
Namun tak memiliki proyek baru tersebut hanya satu catatan. Catatan penting lain, Margahayuland juga harus gigit jari karena gagal menjadi perusahaan publik tahun ini.
Perlu Anda ketahui, sebelumnya Margahayuland pernah woro-woro akan melakukan initial public offering (IPO) supaya bisa tercatat di Bursa Efek Indonesia. Tanpa menyebutkan nominal, kala itu, Hari bilang, Margahayuland akan melepas 30% sahamnya.
Namun, belakangan perusahaan tersebut urung merealisasikan rencana. "Karena kami melihat situasi bisnis yang tidak menentu," kilah Hari.
Margahayuland lantas kembali membikin timeline baru, yakni menargetkan bisa merealisasikan IPO di 2015. Perusahaan ini bakal menggunakan laporan keuangan 2014 sebagai bekal untuk menarik investor publik kelak.
Selain kinerja keuangan tahun 2014, Margahayuland mengaku tengah berencana menambah landbank untuk modal IPO nanti. Hanya saja, Hari juga belum mau bercerita banyak soal rencana akuisisi lahan ini.
Yang jelas, meski gagal IPO tahun ini, Hari meyakinkan belanja modal untuk kinerja tahun ini tak terganggu. "Kami memperoleh pendanaan dari penjualan proyek, kas internal, dan pinjaman bank," ujar Hari tanpa merinci nilai belanja modal tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News