kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kekurangan Ban, sebabkan Lion Air delay 4 jam


Jumat, 18 Oktober 2013 / 19:59 WIB
Kekurangan Ban, sebabkan Lion Air delay 4 jam
ILUSTRASI. Aneka kemasan produksi PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk (EPAC).


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Penerbangan Lion Air pada Kamis (17/10) kemarin untuk beberapa rute penerbangan mengalami keterlambatan (delay) dari jadwal yang direncanakan. Bahkan keterlambatan penerbangan tersebut lebih dari 4 jam.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, rute penerbangan yang delay tersebut adalah Jakarta-Makassar, Jakarta-Padang, Jakarta-Batam dan Jakarta-Surabaya. "Kami memohon maaf kepada penumpang atas keterlambatan dan ketidaknyamanan tersebut," kata Edward saat konferensi pers di Menara Lion Jakarta, Jumat (18/10).

Edward menjelaskan bahwa keterlambatan ini disebabkan karena kekurangan persediaan ban pesawat yang akan digunakan. Keterlambatan tersebut juga untuk menjaga keselamatan penerbangan yang sudah menjadi tujuan perusahaan.

Untuk itu Lion Air memutuskan untuk tidak mengoperasikan pesawat yang seharusnya ganti ban atau bahkan menunda penerbangan pesawat sampai pergantian ban dapat dilakukan. "Kekurangan persediaan ban pesawat ini terjadi karena adanya proses administrasi dan dokumentasi tambahan yang harus dilengkapi dan dipenuhi khususnya importasi ban pesawat yang diproses melalui rekondisi (retreat) dan kejadian tersebut juga bertepatan dengan adanya libur panjang (Idul Adha)," tambahnya.

Edward menambahkan, saat ini ban pesawat yang diimpor dari Hongkong dan Bangkok masih dalam proses penyelesaian administrasi dan dokumentasi di Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak empat kontainer atau kurang lebih 800 unit ban.

Untuk mengatasi dan memenuhi ketersediaan dan kebutuhan ban pesawat dan demi operasional penerbangan, pihaknya sudah mengimpor ban baru dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan kargo udara.

Langkah ini pun juga sudah mendapat izin dari Direktur Jenderal Perhubungan Udara untuk diberikan izin mengimpir ban pesawat hasil proses rekondisi. "Kami sangat memahami kekecewaan yang dirasakan dan dialami penumpang khususnya di tujuan Padang-Jakarta," tambahnya.

Sesuai dengan aturan Peraturan Menteri Perhubungan 77 tentang kewajiban maskapai dalam membayar denda atas keterlambatan, maka Lion Air memilih untuk mentransfer ke rekening masing-masing penumpang.

Hingga hari ini, operasional penerbangan Lion Air berjalan normal dan pihaknya akan tetap memperbaiki ketepatan waktu dan pelayanan Lion Air. (Didik Purwanto/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×