Reporter: Namira Daufina | Editor: Andri Indradie
JAKARTA. Bukan tak mungkin, bangsa Jepang dan Korea bisa beli bir Indonesia dengan mudah. Sebab, pabrik baru produsen bir PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) sudah beroperasi bulan lalu. Nah, Presiden Komisaris MLBI Cosmas Batubara bilang, hasil produksi pabrik baru yang terletak di Sampang Agung, Mojokerjo, Jawa Timur itu, siap diekspor. "Ke Korea dan Jepang," tutur Cosmas, Jumat (19/9).
Pabrik baru mulai beroperasi Agustus 2014 dan hasil produksi akan didistribusikan ke seluruh Indonesia, terutama bagian timur. Produsen minuman beralkohol dan non-alkohol itu mendistribusikan produknya ke Bali, Manado, Makassar, Nusa Tenggara Timur, sampai ke Papua. Untuk ekspor, lanjut Cosmas, biasanya akan menyasar ke negara-negara yang penduduknya sudah sering bertandang ke Indonesia.
Maksudnya, penduduk negara yang sering berkunjung ke Indonesia kemungkinan besar akan mengenal produk MLBI. Awalnya akan penasaran, lantas jika makin sering berkunjung, Cosmas berharap mereka akan tertarik. Jepang dan Korea merupakan negara yang berpenduduk dengan tingkat kunjungan ke Indonesia cukup tinggi. "Akan segera berjalan pengiriman (produk) ke Korea dan Jepang," imbuh Cosmas.
Namun, sayang sekali, Cosmas enggan merinci detail kapasitas distribusi yang akan dialirkan ke dua negara jiran itu. Yang jelas, dari laporan keuangan semester I per 30 Juni 2014, penjualan ekspor perusahaan ini naik 100% menjadi Rp 16.44 miliar dibanding tahun lalu dan ingin ditingkatkan dengan tujuan ekspor yang baru meski Cosmas enggan menyebut target ekspor hingga akhir tahun ini.
Harga saham Rp 1 juta
Pabrik di Jawa Timur berkapasitas produksi 500.000 hektoliter. Fokus produksi ke produk non-alkohol bermerek dagang GreenSands dan Bintang Zero. Sementara pabrik MLBI yang ada di Tangerang memproduksi minuman alkohol tipe A, yakni Bir Bintang dan Heineken yang memiliki kadar alkohol di bawah 5%.
Semester I 2014, pendapatan MLBI Rp 1,34 triliun dengan laba Rp 348,22 miliar. Kata Ika Noveria, Corporate Communication & Responsibility Manager MLBI, sumbangan pendapatan dari minuman non-alkohol naik. “Soft drink sekarang di angka 10% - 12%,” kata dia.
Dari sisi kontribusi, minuman beralkohol masih mendominasi, yaitu 94,34%. Sisanya, sekitar 5,66% berasal dari minuman non-alkohol. Cuma, semester II ini MLBI optimistis porsi non-alkohol akan meningkat menjadi paling tinggi 6,34%.
Melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung Jumat (15/9) di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan, MLBI akan stock split. “Kita sudah setuju untuk stock split dengan rasio 1:100 berlaku sebelum akhir 2014,” kata Cosmas. Hal ini dilakukan agar saham MLBI lebih mudah diakses oleh publik dengan harga yang lebih rendah sehingga membuka peluang berinvestasi lebih luas.
Stock split diharapkan mampu meningkatkan likuiditas saham di pasar seiring dengan meningkatnya jumlah pemegang saham di kemudian hari. Sehingga, akan ada perubahan dalam struktur saham perusahaan ini nantinya.
“Kami menindaklanjuti permintaan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk stock split karena harga saham di atas Rp 1 juta sekarang ini,” tambah Cosmas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News