Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - KARAWANG. Produsen kemasan styrofoam (busa plastik), Kemasan Group optimistis bisnis di 2018 bakal berkembang pesat. Sejak adanya wacana pelarangan penggunaan produk styrofoam di 2016 lalu, perseroan mengakui hal tersebut berdampak negatif bagi penjualannya.
Wahyudi Sulistya, Direktur Utama Kemasan Group mengatakan penjualan kemasan styrofoam perseroan saat ini mulai tumbuh. "Tentu berkat pemahaman yang kami galakkan, bahwa isu soal dampak negatif styrofoam bagi kesehatan tidak benar," ujarnya saat konferensi pers di pabrik perseroan, PT Kemasan Cipta Utama, Rabu (2/4).
Saat ini Kemasan Group memiliki tiga pabrik yang berlokasi di Karawang, Surabaya dan Makassar. Menurut Wahyudi, saat ini utilitas produksi telah naik hingga 80%.
"Kalau polystyrhene (ps) foam sebulan sekitar 800 ton, sedangkan polyethylene (pe) foam sekitar 1.000 ton per bulannya," ungkap Wahyudi.
Sehingga total kapasitas produksi Kemasan Group mencapai 1.800 ton per bulan, atau 21.600 ton per tahunnya.
Sekadar informasi jenis styrofoam untuk makanan ialah ps foam, sedangkan kemasan untuk pembungkus elektronik ialah pe foam. Ps foam yang digunakan sebagai kemasan konsumsi kebanyakan menyasar kalangan menengah ke bawah.
Wahyudi mengklaim selama ini Kemasan Group menjadi market leader untuk produk styrofoam yang ada di Indonesia, perseroan saat ini masih memasok kebutuhan lokal.
Berapa nilai dari industri atau konsumsi ini? Wahyudi hanya mencontohkan dari 250 juta penduduk Indonesia kalau semua orang bisa take away satu saja, maka setidaknya dalam satu hari ada 150 ton ps foam yang terpakai alias konsumsi ps foam bisa mencapai 4.500 ton tiap bulannya.
"Untuk itu kami memang ada rencana ekspansi lagi," sebut Wahyudi. Sayangnya ia enggan merinci bentuk ekspansi tersebut, kemungkinan dalam bentuk penambahan fasilitas produksi di Surabaya.
Nilai investasi itu, setidaknya beber Wahyudi, minimal membutuhkan dana Rp 150 miliar. Sebelumnya perseroan sempat mengatakan sedang menjangkau pasar baru styrofoam dengan produk polymer mattress (matras) dan low density polyethylene foam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News