kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.667.000   5.000   0,30%
  • USD/IDR 16.350   -70,00   -0,43%
  • IDX 6.648   -94,43   -1,40%
  • KOMPAS100 985   -10,71   -1,08%
  • LQ45 773   -11,62   -1,48%
  • ISSI 203   -1,54   -0,76%
  • IDX30 399   -7,38   -1,81%
  • IDXHIDIV20 478   -11,28   -2,30%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 117   -1,24   -1,05%
  • IDXQ30 132   -2,70   -2,00%

Kembangkan Bisnis Nikel, Harum Energy (HRUM) Alokasikan Capex US$ 400 Juta di 2025


Senin, 10 Februari 2025 / 05:27 WIB
Kembangkan Bisnis Nikel, Harum Energy (HRUM) Alokasikan Capex US$ 400 Juta di 2025
ILUSTRASI. Harum Energy (HRUM) telah menganggarkan belanja modal (capex) sebesar US$ 400 juta untuk tahun ini


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) semakin getol mendorong lini bisnis nikel di tahun ini. Sejumlah rencana ekspansi pun telah disiapkan perusahaan untuk genjot kinerja di tahun 2025.

Corporate Secretary HRUM Renny Soependi mengatakan, alokasi belanja modal alias capital ecpenditure (capex) Harum Energy di tahun ini sebagian besar digunakan untuk pengembangan lini bisnis nikel.

"Belanja modal untuk tahun ini diperkirakan sekitar US$ 400 juta, sebagian besar dialokasikan untuk pengembangan operasi penambangan dan penyelesaian proyek high-pressure acid leaching (HPAL)," ujar Renny kepada Kontan, dikutip Minggu (9/2).

Asal tahu saja, pada tahun ini HRUM membidik peningkatan produksi bijih nikel melalui anak usahanya PT Position (POS). Selain itu, juga tetap mendorong pelaksanaan proyek high-pressure acid leaching di PT Blue Sparking Energy (BSE). 

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Harum Energy (HRUM) di Tengah Ketidakpastian Global

Proyek ini disebut telah mencapai tahap di atas 50%. Dengan demikian, proyek ini diharapkan dapat mulai berkontribusi pada kinerja perusahaan paling cepat pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.

Secara khusus, sektor batubara dinilai akan tetap kuat dan stabil seperti tahun 2024 lalu. Ini tercermin dari indeks harga batubara yang diproyeksikan di level rata-rata US$ 120 per ton untuk tahun ini.

Renny menjelaskan, untuk tahun ini pihaknya menargetkan produksi batubara sekitar 5,4 juta ton sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB).

 

Selanjutnya: BP 92 Turun, Bandingkan Harga BBM RON 92 Pertamina, Shell & Vivo, Senin (9/2)

Menarik Dibaca: Promo Sirup Marjan-ABC Diskon s/d 40% di Indomaret, Berlaku sampai 12 Februari 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×