kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembangkan ekonomi kreatif, BEK gandeng UNS


Selasa, 15 Maret 2016 / 12:17 WIB
Kembangkan ekonomi kreatif, BEK gandeng UNS


Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan

SOLO. Ekonomi kreatif sebagai sektor industri yang berbasis pada gagasan dan terobosan, adalah sektor industri yang tidak mungkin akan habis sebagaimana industri energi dan sumber daya alam lainnya.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan hal itu, pada acara penandatanganan MoU antara Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Badan Ekonomi Kreatif, di Solo, Selasa.

Ia mengatakan kemampuan mengelola dan mengembangkan potensi dan aset kekayaan intelektual merupakan kunci utama untuk menjadi pemain utama dunia dalam bidang ekonomi kreatif.

"Mari kita jadikan kekayaan intelektual sebagai ladang-ladang minyak dan gas baru bagi masa depan perekonomian kita. Mari kita jadikan kekayaan intelektual dari gagasan-gagasan kita menjadi tulang punggung perekonomian nasional masa depan," katanya.

Triawan Munaf mengatakan terdapat 16 sektor industri yang perannya terus meningkat bagi pertumbuhan ekonomi nasional yakni aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan vedio, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan , seni rupa dan televisi-radio.

Ia mengatakan dalam kurun waktu 2015 ke 2019, didalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ( RPJMN), Bekraf ditargetkan mencapai sasaran pertumbuhan PDB ekonomi kreatif dari 7,5 persen naik menjadi 12 persen, penambahan jumlah tenaga kerja dari 12,1 juta naik menjadi 13 juta, dan kontribusi ekspor/devisa bruto dari 6,15 persen jadi 10 persen.

Dikatakan semua sasaran ini menunjukkan ekspektasi yang tinggi untuk sektor ekonomi kreatif dapat berkembang menjadi tulang punggung ekonomi nasional di masa depan.

Triawan MUnaf mengatakan sebagai sektor berbasis pada kompetensi untuk terus melahirkan inovasi dan kreasi yang memiliki nilai ekonomi, ekonomi kreatif lebih menjadi salah satu andalan penting saat ini bagi sebuah bangsa untuk memiliki daya saing yang berkelanjutan di peta dunia.

Ia mengatakan fakta menunjukkan peran sektor ekonomi kreatif yang fantastis dalam lansekap perekonomian dunia, nilai ekonomi kreatif dunia 20 persen lebih besar dari total ekonomi Jerman, negara yang memiliki industri terdepan dan 2,5 kali lebih besar dari total belanja militer dunia.

Dikatakan fakta juga menunjukkan sangat menakjubkan dicatat oleh industri konten hiburan (entertainment) yang merupakan salah satu denyut nadi ekonomi kreatif.

Berdasarkan angka yang dirilis oleh Price Waterhouse Coopers (PWC) di tahun 2012 industri konten hiburan mencetak nilai bisnis 2,2 triliun dolar Amerika Serikat (AS) per tahun yang setara dengan 230 persen total nilai ekspor minyak seluruh anggota OPEC.

Rektor UNS Ravik Karsidi dalam kesempatan tersebut mengatakan industri kreatif harus menjadi tulang punggung Indonesia, dan potensi-potensi yang ada di kampus-kampus perguruan tinggi cukup besar dan ini harus digarap terus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×