kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembangkan kota mandiri, Paramount Land luncurkan klaster kedua di Paramount Petals


Senin, 18 Oktober 2021 / 21:23 WIB
Kembangkan kota mandiri, Paramount Land luncurkan klaster kedua di Paramount Petals
ILUSTRASI. Kantor pemasaran?Kota Mandiri Paramount Petals yang dikembangkan Paramount Land.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah berhasil mengembangkan Gading Serpong, Paramount Land tengah mengembangkan kota mandiri yang berlokasi di kawasan Tangerang, yakni Paramount Petals.

Sukses memasarkan Aster sebagai klaster pertama, Paramount Land tancap gas meluncurkan Canna, klaster kedua di Paramount Petals.

Direktur Paramount Land Aryo T. Ananto menjelaskan bahwa Paramount Petals akan dikembangkan di lahan sekitar 300 hektare.

Mengusung tagline "Lovable Living", proyek ini didesain sebagai kawasan terintegrasi antara hunian, komersial, bisnis dan fasilitas kota lainnya seperti pendidikan, kesehatan, dan hiburan.

"Paramount Petals berada di tengah pengembangan kota mandiri lainnya, jadi konektivitas sangat baik, artinya secara investasi juga sangat baik. Pengalaman di Gading Serpong, kami akan terus mengembangkan fasilitas kota ini, seiring itu investasi pun akan menarik," jelas Aryo dalam media visit Paramount Petals, Jum'at (15/10).

Baca Juga: Paramount Land Menembus Target Rp 2,6 Triliun

Paramaount Land telah sukses memasarkan Aster, klaster pertama di Paramount Petals. Penjualan klaster Aster ini pun turut menopang raihan marketing sales Paramount Land yang moncer hingga Q3-2021. Menurut Direktur Paramount Land M. Nawawi, pihaknya bisa meraih penjualan yang memuaskan.

Sampai dengan akhir Agustus, target marketing sales Paramount Land yang senilai Rp 2,6 triliun sudah terpenuhi. Hingga pertengahan Oktober 2021, capaian marketing sales Paramount Land sudah lebih tinggi 20% dibandingkan realisasi pada tahun 2020.

Dengan tren pemulihan ekonomi, rangsangan insentif dari pemerintah serta proyek properti yang ditawarkan, Nawawi meyakini raihan marketing sales hingga tutup tahun bisa lebih tinggi 20% dibandingkan target di awal 2021.

"Pencapaian cukup bagus, target sudah tercapai 100%. Jadi proyek-proyek (yang ditawarkan) sampai akhir tahun itu menjadi seperti tambahan, bonus bagi kami. Kira-kira sampai akhir tahun mungkin bisa lebih 20% dari target 2021," ungkap Nawawi.

Tercapainya target marketing sales tak mengendurkan Paramount Land untuk terus agresif menggarap proyek properti. Setelah klaster Aster, Paramount Land meluncurkan Canna, klaster kedua di Paramount Petals. Hunian di klaster Canna pada tahap perdana ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 750-an juta per unit.

Mengusung gaya arsitektur modern minimalis, klaster Canna menyasar pasar milenial dan keluarga muda. "Kami menyediakan beragam cara pembayaran yang mudah dan menarik. Di saat yang sama minat akan produk hunian yang akan diluncurkan direspon dengan baik oleh konsumen," sebut Nawawi.

Baca Juga: Marketing sales Paramount Land sudah tembus Rp 2,6 triliun hingga Agustus 2021

Sebagaimana klaster Aster, Canna didesain dengan gaya arsitektur minimalis. Penataan layout efisien secara fungsional di antaranya penerapan desain high ceiling dengan pilihan lantai mezzanine sehingga memaksimalkan fungsi setiap ruang.

Canna menyediakan tiga pilihan lebih yaitu lebar 6, 7, dan 8 dengan panjang bervariasi, yaitu 6x10 m2, 6x12 m2, 6x15 m2, 7x12 m2, 7x15 m2, dan 8x15 m2. Setiap unit Canna memiliki 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu, dapur, dan carport.

Asal tahu saja, klaster Aster dan Canna adalah pengembangan tahap awal di Paramount Land. Nawawi melanjutkan, sebagai kota mandiri, Paramount Petals akan dikembangkan dengan jangka perencanaan sekitar 20 tahun ke depan. Pada tahap awal, dalam jangka lima tahun pengembangan akan diarahkan di area Paramount Petals selatan.

Di tahap awal ini, akan ada tujuh klaster hunian yang akan dibangun. Di samping itu, bakal dikembangkan pula sembilan blok komersial (ruko) dan beberapa area kavling komersial, serta beberapa fasilitas seperti kesehatan, pendidikan, pasar modern, perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga hotel. Lalu, pengembangan akan dilanjutkan pada Paramount Petals utara.

Dalam perencanaannya, pada tahun 2021-2022 Paramount Petals akan membangun klaster Aster dan Canna, serta marketing gallery. Selanjutnya pada tahun 2023 dibangun akses tol langsung, country club dan Paramount Estate Management.

Selanjutnya pada tahun 2025-2027 dibangun sejumlah fasilitas seperti rumah sakit, pasar modern, sekolah, dan hotel.

Meski tidak merinci investasi yang akan diserap oleh proyek ini, tapi Nawawi menggambarkan untuk membangun infrastruktur tahap awal sebagai persiapan klaster 1-3 saja, Paramount Land sudah merealisasikan investasi sekitar Rp 100 miliar.

Aryo T. Ananto meyakinkan, Paramount Petals dikembangkan sebagai kota mandiri baru yang prospektif dari sisi investasi, fasilitas dan konektivitas.

"Dalam perencanaan ke depan, direct acces toll telah dapat digunakan dan akan menjadi bagian dari exit Tol Bitung yang dapat langsung menuju Paramount Petals, ini akan memudahkan konektivitas dan akses," pungkas Aryo.

Baca Juga: Paramount Land bersiap luncurkan klaster kedua di proyek Paramount Petals

Dihubungi terpisah, Managing Partner Coldwell Banker Commercial Indonesia Tommy Bastamy menilai kota mandiri yang terus bertumbuh di daerah penyangga Jakarta seperti Tangerang dan Tangerang Selatan merupakan suatu hal yang wajar.

Sebab aksesibilitas dari wilayah tersebut terbilang baik melalui akses jalan tol maupun transportasi publik seperti KRL.

Menurut Tommy, kota-kota mandiri memang idealnya tidak semata-mata fokus pada pengembangan hunian, tetapi juga berbagai aktivitas lainnya yang dapat menumbuhkan basis ekonomi baru di wilayah tersebut.

Selain itu juga bisa memerankan fungsinya sebagai kota mandiri sehingga ketergantungan ke kota Jakarta bisa berkurang.

"Jika fungsi tersebut dapat terpenuhi maka berbagai masalah terkait interaksi antara kota-kota baru dengan kota Jakarta dapat teratasi seperti kemacetan, lingkungan dan masalah lainnya. Terkait banyak kota-kota baru yang tumbuh, hal itu sesuatu yang baik dan saling melengkapi," ujar Tommy kepada Kontan.co.id, akhir pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×