kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Kembangkan Produk BBM Green Gunakan Etanol, Pertamina Minta Dukungan Insentif


Rabu, 30 Agustus 2023 / 19:31 WIB
 Kembangkan Produk BBM Green Gunakan Etanol, Pertamina Minta Dukungan Insentif
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (kanan) menyampaikan paparannya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina berencana hanya akan memasarkan tiga produk BBM Gasoline pada tahun 2024 mendatang. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, ketiga produk ini yakni Pertamax Green 92, Pertamax Green 95 dan Pertamax Turbo. 

Adapun, dua dari tiga produk ini bakal menggunakan campuran etanol dimana Pertamax Green 92 menggunakan 7% etanol dan Pertamax Green 95 menggunakan 8% etanol. 

"Jadi ada dua green gasoline, green energy low carbon yang akan jadi produk Pertamina. Tentu kami memerlukan beberapa dukungan dari Pemerintah," kata Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (30/8). 

Nicke menjelaskan, dengan memanfaatkan campuran etanol pada produk BBM yang ada maka Pertamina dapat menekan impor gasoline. Langkah ini juga dapat meningkatkan konsumsi bioenergi. 

Baca Juga: Bakal Gantikan Pertalite, Produk Pertamax Green 92 Diusulkan Dapat Subsidi

Di sisi lain, pemerintah telah menetapkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 40 Tahun 2023 mengenai Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel). Kehadiran beleid ini diyakini bakal mendorong peningkatan suplai etanol dari dalam negeri. 

"Jadi tentu kita berharap dari situ ada tambahan suplai 1,2 juta kilo liter (etanol) untuk campuran gasoline ini," imbuh Nicke. 

Nicke mengakui, kebutuhan etanol saat ini memang mayoritas masih dipenuhi dari impor, namun kondisi ini dinilai lebih baik dari sisi emisi ketimbang harus mengimpor gasoline.

Adapun, sejumlah dukungan yang diharapkan Pertamina yakni pembebasan pengenaan bea cukai untuk produk etanol dan pembebasan pajak atas impor etanol. Secara bersamaan, Pertamina memastikan bakal mendorong peningkatan infrastruktur pengolahan BBM atau Terminal BBM yang dimiliki untuk mempersiapkan pengembangan green gasoline ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×