CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.945   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.196   149,03   2,11%
  • KOMPAS100 1.099   26,87   2,51%
  • LQ45 869   25,52   3,02%
  • ISSI 220   3,58   1,65%
  • IDX30 445   13,29   3,08%
  • IDXHIDIV20 535   15,93   3,07%
  • IDX80 126   3,28   2,68%
  • IDXV30 128   1,76   1,39%
  • IDXQ30 148   4,07   2,83%

Kembangkan Serat Ramah Lingkungan Ecovero, Lenzing Group Kucurkan Dana Rp2 triliun


Kamis, 21 September 2023 / 21:32 WIB
Kembangkan Serat Ramah Lingkungan Ecovero, Lenzing Group Kucurkan Dana Rp2 triliun
ILUSTRASI. Lenzing Group luncurkan EcoVero?di?Purwakarta, Jawa Barat (21/9/2023).


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - PURWAKARTA. Lenzing Group, produsen serat khusus berbasis kayu, mengeluarkan dana mencapai €1 juta alias Rp2 triliun kepada PT South Pacific Viscose (SPV) dalam pengembangan produk serat ramah lingkungan, Ecovero.

Ecovero adalah serat viscose ramah lingkungan yang mengimplementasi natural economy circular. Produksi dilakukan menggunakan sumber energi baru terbarukan hingga limbah yang minim pencemaran.

Lebih lanjut, Presiden Direktur SPV Sri Aditya mengatakan nilai tersebut sudah termasuk biaya transformasi produk berkelanjutan.

"Produk Ecovero mentranformasi produk viscose komoditas kepada produk viscose yang ramah lingkungan, Lenzing menginvestasikan sekitar Rp2 triliun untuk transformasi SPV sehingga bisa memproduksi Ecovero," kata Adi dalam peresmian pabrik serat Ecovero di Purwakarta, Kamis (21/9).

Baca Juga: Lenzing Group Luncurkan Produk Baru Ecovero

Ia melanjutkan, produk bahan baku tekstil ini berpotensi memberikan nilai tambah sehingga dapat memacu pertumbuhan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri.

Sri Aditya menjelaskan, pelincuran produk ini dibuat untuk memasuki pasar ekspor pula yang mulai memberlakukan tata cata berbisnis minim limbah.

Ia menambahkan, produk Ecovero yang diproduksi domestik perdana hari ini juga sudah memiliki pesanan dalam negeri dan ekspor.

"Ecovero bukan brand baru, banyak pelanggan yang impor. Jadi ini subtitusi produk impor," ujarnya.

Produk bahan baku keluaran SPV sendiri juga telah banyak dipakai oleh berbagai jenama ternama, seperti HnM, Uniqlo, Levi's, M&S, dan produk lokal seperti Calla the Label, Sejauh Mata Memandang, Dust hingga Eiger.

Dari sisi harga produk, Sri Aditya memastikan Ecovero dibanderol dengan harga yang kompetitif, mengingat rangai pasok industri tekstil yang panjang.

Baca Juga: Lenzing Group sasar penggunaan serat bagi sektor industri

Menurutnya, Ecovero hanya akan menambah biaya Rp3.000-Rp5.000 untuk dibeli pabrikan tekstil sebelum dipasarkan ke hilir.

"Seandainya dari fiber ada kenaikan Rp3.000-Rp5.000, dari produk akhir nambah Rp1.000 saja, tapi mungkin di pasar ada kenaikan," imbuhnya.

Saat ini, pabrik serat yang dioperasionalkan oleh SPV memiliki 10 line dengan kapasitas produksi 300.000 ton serat viscose per tahun mencakup industri benang dan non-woven.

Pabrik telah berdiri sejak 1978 dan berdiri di atas lahan seluas 85 hektar yang menyerap tenaga kerja 1.500 karyawan.

"Kalau kuantitas sekitar 300.000 ton per tahun untuk produk ramah lingkungan, di mana tekstil akan ada sekitar 70% dengan merek Ecovero di sini," imbuh dia.

Sebagai informasi, Lenzing Group merupakan perusahaan asal Austria yang memiliki pabrik serat diberbagai negara, seperti Brazil untuk pusat bahan baku dengan investasi senilai US$1 miliar, pabrik serat di Thailand US$300 juta, pabrik di China dan Indonesia yang telah menghabiskan dana US$200 juta.

Baca Juga: Lenzing menyisir peluang bisnis serat selulosa

Di tengah tertekannya industri TPT nasional, Lenzing menilai potensi industri di Indonesia masih sangat besar. Dengan demikian, peningkatan komponen berkualitas menjadi kunci mendongkrak nilai tambah dari produk tekstil.

Melalui investasi ini, Lenzing juga bertujuan untuk mengurangi emisi sulfur atau belerang sebesar 18.000 ton per tahun, pengurangan emisi gas CO2 sebanyak 139.000 ton per tahun.

"Termasuk juga perbaikan kualitas air limbah yang dikeluarkan SPV sehingga mencapai jauh lebih baik dari peraturan pemerintah dan dapat memenuhi standar Zero Discharge of Hazardous Chemicals (ZDHC) untuk mengurangi emisi dari bahan-bahan kimia," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×