Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Mendag menegaskan, agar distribusi pangan tetap lancar, Kemendag terus berupaya menjaga kelancaran rantai pasokan makanan dalam negeri, sekaligus mendorong agar industri pangan dalam negeri dapat menjadi pemasok juga dalam rantai pangan dunia .
Dengan begitu, ekonomi di dalam negeri diharapkan tetap tumbuh meski terimbas Covid19.
“Kami tetap optimis di tengah situasi ini. IMF dalam outlook-nya pada edisi April 2020 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini hanya 0,5 %. Angka tersebut tentunya diharapkan membuat optimisme kita meningkat karena sedikit lebih baik dari proyeksi pemerintah yang disampaikan sebelumnya sebesar minus 0,4 %,” ucap Agus.
Baca Juga: Kemendag akan mengevaluasi usulan kenaikan harga eceran tertinggi gula
Ia menambahkan, neraca perdagangan yang masih surplus dapat diartikan ada sektor nonmigas yang tetap bertahan di tengah kondisi saat ini. Kenaikan ekspor nonmigas dari Februari ke Maret terjadi meskipun harga rata-rata produk ekspor nonmigas turun. Ini artinya kenaikan nilai ekspornya karena kuantitas/volume ekspor, bukan karena harga atau nilai tukar
Ia menambahkan, secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Maret 2020 mencapai US$41,79 miliar atau meningkat 2,91 % dibanding periode yang sama tahun 2019.
Sedangkan impor Indonesia Januari—Maret 2020 hanya US$ 39,17 miliar yang membuat pada kuartal I ini kita mengalami surplus US$ 2,62 miliar. Sementara ekspor nonmigas Januari—Maret 2020 juga tercatat cukup baik, yaitu mencapai US$39,49 miliar atau meningkat 6,39 % dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News