Reporter: Emma Ratna Fury | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Menjelang Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), Kementerian Perdagangan mengadakan dialog dengan para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang melakukan ekspor. "Pada kesempatan ini digunakan untuk saling berbagi pengalaman para pelaku UKM yang melakukan ekspor produknya hingga luar negeri," kata Bayu Krisnamurthi Wakil Menteri Perdagangan di Kantornya (2/10).
Dialog ini diharapkan Kemendag bisa mengetahui seluk beluk peluang dan kendala yang dihadapi pelaku UKM di dalam negeri dalam melakukan ekspor. dan membawanya ke dalam bahasan APEC. Hasil dialog ini akan menjadi bahan masukan Kemendag dalam ajang APEC.
Acara dialog ini dihadiri oleh sejumlah pelaku UKM drai berbagai sektor. Selain berbagi pengalaman, mereka juga mengutarakan kendala-kendala yang dialami dalam mengekspor produk-produk UKM. Kendala tersebut diantaranya izin dari bea cukai yang sedikit dipersulit, kemudian harga bakan baku dari dalam negeri yang lebih mahal, dan kelangkaan bahan baku.
Salah satunya yaitu bahan baku kulit sapi yang dialami oleh produsen sepatu. Menurut salah satu pengusaha sepatu kulit, kelangkaan tersebut membuat beberapa produsen sepatu kulit harus melakukan impor bahan baku kulit dari luar negeri. Meskipun dari sisi kualitasnya masih kalah dengan kulit yang dihasilkan dari dalam negeri, namun impor kuilt tersebut tetap dilakukan guna memenuhi kebutuhan produksi.
Bayu mengatakan adanya beberapa kendala tersebut nantinya akan dibicarakan oleh Kementerian Perdagangan sehingga tidak ada lagi kendala yang dialami oleh para pelaku UKM ini. "Itu pekerjaan rumah yang harus kita bereskan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News