Reporter: Leni Wandira | Editor: Noverius Laoli
Aan tidak menampik bahwa transformasi sistem transportasi publik berbasis subsidi layanan seperti BTS tidak bisa berjalan instan. Ia menyebut bahwa program ini baru akan dirasakan manfaatnya secara penuh dalam jangka menengah hingga panjang.
“Program ini memang tidak seksi di awal. Tapi begitu berjalan 3–5 tahun, manfaatnya mulai dirasakan. Beberapa kota bahkan melaporkan okupansi bus meningkat lebih dari 50%. Ini progres yang harus kita jaga dan perluas,” jelasnya.
Baca Juga: Cara Dapatkan Kartu Gratis Transportasi Publik di DKI Jakarta, Berikut Syaratnya
Aan juga mengapresiasi dukungan para pemangku kepentingan yang aktif memberikan masukan dan advokasi terhadap keberlanjutan transportasi publik, termasuk akademisi, komunitas transportasi, hingga media.
“Kami sangat terbuka dengan masukan dari berbagai pihak untuk menyempurnakan regulasi dan kebijakan. Harapannya, ke depan sistem transportasi publik kita semakin adil, berkelanjutan, dan inklusif bagi semua,”tutup Aan.
Selanjutnya: Pelabuhan Bojonegara Kantongi Izin Operasi, Disiapkan Jadi Simpul Logistik Nasional
Menarik Dibaca: 360.000 Turis Asing Naik Kereta Api KAI hingga Juli 2025, Ini Tujuan Favorit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News