Reporter: Harry Febrian | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Menghadapi ancaman sanksi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Telkomsel berjanji akan memastikan layanan telekomunikasi tidak akan terganggu akibat ancaman aksi mogok kerja.
Vice President Public and Marketing Communication PT Telkom Tbk (TLKM), Eddy Kurnia, mengatakan, anak usaha grup Telkom ini akan memaksimalkan kinerja manajemen dan karyawan yang tidak ikut mogok.
"Bila aksi mogok sampai mengganggu layanan telekomunikasi untuk publik, sudah ada sanksinya di UU Tel 36/99 khususnya pasal 55. Untuk itu segenap manajemen dan karyawan yang tidak mogok akan menjamin layanan tidak terganggu," ujar Eddy.
Saat ini manajemen dan karyawan sedang dalam proses dialog untuk mencari jalan keluar masalah yang berbuntut pada ancaman aksi mogok nasional karyawan yang akan dimulai Kamis (10/11) besok hingga sebulan ke depan.
Ini tuntutannya mengenai remunerasi. Eddy mengaku, karyawan Telkomsel digaji jauh lebih besar dari rata-rata industri telekomunikasi. "Tapi nanti kita bicarakan secara bermartabat," katanya.
Sebelumnya, karyawan menuding, manajemen Telkomsel mengingkari tiga poin kesepakatan Perjanjian Kerjasama Bersama (PKB). Tiga poin itu meliputi kenaikan gaji sesuai inflasi, pemberian bantuan kesehatan saat pensiun, dan bantuan fasilitas ponsel bagi karyawan.
Kepala Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi, Gatot S Dewabroto, mengingatkan, direksi Telkomsel bisa terkena sanksi jika aksi mogok sampai mengganggu layanan untuk publik. Mengingat rencana mogok masal ini berskala nasional dan melibatkan sekitar 3.000 karyawan dari 4.000 total karyawan tetap Telkomsel.
"Selain lewat UU Telekomunikasi, kami juga bisa mengenakan sanksi melalui UU Pelayanan Publik dan juga Perlindungan Konsumen jika layanan Telkomsel sampai terganggu dan merugikan publik," kata Gatot.
Namun demikian, Gatot mengharapkan agar aksi mogok ini tidak sampai mengganggu kualitas layanan Telkomsel. Sebab, Telkomsel adalah milik operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia yakni Telkom, dengan jumlah pelanggan lebih dari 100 juta orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News