Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Sony Sulaksono menyampaikan, pemerintah pada dasarnya terbuka untuk mendatangkan banyak investasi dari berbagai pabrikan global yang dapat mendukung ekosistem mobil listrik nasional.
Terlebih lagi, pemerintah sudah menyiapkan sejumlah insentif untuk menarik investor baik dari sisi fiskal maupun nonfiskal.
“Ya, tentu (rencana mendatangkan investasi) tidak terbatas Tesla saja. Silakan tanya ke Kemenkomarves untuk lebih jelasnya,” ujar Sony, Senin (10/5).
Baca Juga: Mobil listrik Hyundai Ioniq 6 diklaim siap mengaspal tahun depan
Di samping itu, Kemenperin juga terus berkolaborasi dengan berbagai kementerian lainnya dalam menyukseskan pembentukan holding baterai kendaraan listrik bernama PT Industri Baterai Indonesia (IBI)/Indonesia Battery Corporation (IBC).
Holding tersebut penting mengingat Indonesia diberkahi kekayaan berupa sumber daya nikel yang melimpah. Komoditas ini krusial dalam hal pembuatan baterai kendaraan listrik. Holding ini nantinya akan mengelola ekosistem industri baterai kendaraan listrik dari hulu sampai hilir.
Holding baterai tersebut terdiri dari beberapa perusahaan BUMN, seperti MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk, PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Yang teranyar, akhir April lalu IBI menandatangani Head of Agreement (HoA) investasi baterai terintegrasi dengan Konsorsium LG dari Korea Selatan.
“Kami mendukung dan membantu pembangunan ekosistem kendaraan listrik supaya bisa sustainable,” tandas Sony.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News