kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemenperin dukung keberlangsungan investasi untuk kendaraan listrik di Indonesia


Senin, 10 Mei 2021 / 20:21 WIB
Kemenperin dukung keberlangsungan investasi untuk kendaraan listrik di Indonesia
ILUSTRASI. Mobil listrik Hyundai Kona dan Hyundai Ioniq


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terus berkomitmen mendukung pengembangan ekosistem kendaraan bermotor listrik di Indonesia. Berbagai investasi dari hulu hingga hilir kendaraan listrik pun sudah dan akan terus dilakukan oleh pemerintah.

Indonesia sendiri sudah mulai dilirik oleh pabrikan-pabrik mobil global sebagai pasar yang potensial untuk produk mobil listrik mereka. Misalnya, Hyundai Motors Indonesia (HMID) telah memasarkan produk mobil IONIQ Electric dan KONA Electric di Indonesia.

Saat ini, Hyundai juga tengah membangun pabrik mobil di Deltamas Industrial Complex, Cikarang, Jawa Barat dengan nilai investasi sekitar US$ 1,5 miliar atau setara Rp 21,7 triliun. Pabrik ini ditargetkan dapat rampung pada akhir tahun 2021 nanti.

Baca Juga: Masuki bisnis mobil listrik global, Huawei dan Baidu gelontorkan US$ 19 miliar

Keberadaan pabrik tersebut membuat Hyundai dapat memproduksi mobil langsung di Indonesia. Pabrik ini nantinya tak hanya memproduksi mobil konvensional, melainkan juga mobil listrik.

Selain Hyundai, Toyota juga menyatakan komitmennya untuk mendukung program elektrifikasi kendaraan di Indonesia.

Sebelumnya, Toyota menargetkan proses produksi mobil teknologi hibrida mulai tahun 2022 mendatang. Saat ini, pihak Toyota sedang melakukan riset terkait dengan persiapan tingkat komponen lokal maupun pemasaran.

Sejauh ini, Toyota memiliki beberapa jenis mobil berbasis listrik, baik Battery Electric Vehicle (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), maupun Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Sony Sulaksono menyampaikan, pemerintah pada dasarnya terbuka untuk mendatangkan banyak investasi dari berbagai pabrikan global yang dapat mendukung ekosistem mobil listrik nasional.

Terlebih lagi, pemerintah sudah menyiapkan sejumlah insentif untuk menarik investor baik dari sisi fiskal maupun nonfiskal.

“Ya, tentu (rencana mendatangkan investasi) tidak terbatas Tesla saja. Silakan tanya ke Kemenkomarves untuk lebih jelasnya,” ujar Sony, Senin (10/5).

Baca Juga: Mobil listrik Hyundai Ioniq 6 diklaim siap mengaspal tahun depan

Di samping itu, Kemenperin juga terus berkolaborasi dengan berbagai kementerian lainnya dalam menyukseskan pembentukan holding baterai kendaraan listrik bernama PT Industri Baterai Indonesia (IBI)/Indonesia Battery Corporation (IBC).

Holding tersebut penting mengingat Indonesia diberkahi kekayaan berupa sumber daya nikel yang melimpah. Komoditas ini krusial dalam hal pembuatan baterai kendaraan listrik. Holding ini nantinya akan mengelola ekosistem industri baterai kendaraan listrik dari hulu sampai hilir.

Holding baterai tersebut terdiri dari beberapa perusahaan BUMN, seperti MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk, PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Yang teranyar, akhir April lalu IBI menandatangani Head of Agreement (HoA) investasi baterai terintegrasi dengan Konsorsium LG dari Korea Selatan.

“Kami mendukung dan membantu pembangunan ekosistem kendaraan listrik supaya bisa sustainable,” tandas Sony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×