kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.921   9,00   0,06%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Kemenperin: Industri mamin berperan penting dalam pemulihan ekonomi nasional


Senin, 13 Desember 2021 / 17:35 WIB
Kemenperin: Industri mamin berperan penting dalam pemulihan ekonomi nasional
Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika saat peresmian kantor pusat baru Danone Indonesia, Senin (13/12).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan peranan industri makanan dan minuman (mamin) yang sangat penting dalam mendukung pemulihan perekonomian Indonesia pasca pandemi Covid-19.

Hal ini dibuktikan dengan industri mamin yang telah memberikan kontribusi sebesar 38,91% terhadap pertumbuhan PDB industri pengolahan non migas di tahun 2021.

"Kontribusi mamin terhadap PDB non migas itu sebesar 38,91%. Jadi angka ini terus bertumbuh dari kuartal ke kuartal, sehingga di kuartal ketiga tahun ini sudah mencapai 38,91%," ungkap Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Ir. Putu Juli Ardika, di Jakarta (13/12).

Di samping itu, PDB industri mamin juga berhasil mencatatkan pertumbuhan yang cukup positif. Dengan nilai pertumbuhan sebesar 3,49% pada kuartal III-2021, yang juga sejalan dengan pertumbuhan PDB nasional sebesar 3,51%.

Dalam kontribusinya terhadap ekspor pengolahan non migas, industri mamin juga tercatat memiliki peranan yang cukup besar. Putu menyebut, sepanjang 2021 ekspor industri mamin tercatat tumbuh 52% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Baca Juga: Dukung pertumbuhan bisnis berkelanjutan, Danone Indonesia resmikan kantor pusat baru

"Kalau dibandingkan dengan impornya sebesar US$ 10,13 miliar, dan kita masih punya surplus yang cukup besar, yaitu US$ 22,38 miliar," sebut Putu.

Di balik capaian industri mamin, dia juga mengingatkan bahwa ke depannya Indonesia masih akan dihadapkan oleh berbagai persoalan, baik persoalan di dalam negeri maupun secara global. Salah satunya berkaitan dengan krisis, di mana WHO sendiri memperkirakan bahwa dunia akan mengalami krisis pangan dan juga pakan.

"Seperti pada krisis energi, ini kita bisa gunakan kesempatan, sehingga kita bisa eksplor berbagai fuel. Ke depan, mari bersama-sama menyiapkan krisis ke depan, menjadi kesempatan untuk mengembangkan industri dalam negeri," paparnya.

Maka dari itu, untuk menghadapi persoalan-persoalan tersebut, dia berpesan agar sektor industri dapat menjadikannya sebagai semangat untuk mengembangkan industri dalam negeri di masa yang akan datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×