kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenperin masih terus berburu investor baja


Rabu, 01 November 2017 / 07:05 WIB
Kemenperin masih terus berburu investor baja


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan baja domestik yang tinggi membuat pemain global terus melirik. Salah satunya produsen baja asal India.

Vikram Amin, Executive Director Essar Steel India menjelaskan pihaknya masih mempertimbangkan ekspansi. "Jika saatnya kami siap, kami akan memberitahu," kata Vikram di Gedung Kementerian Perindustrian, Selasa (31/10).

Kini, kapasitas produksi PT Essar Indonesia, sebesar 400.000 ton per tahun di pabrik Cikarang. Penjualannya untuk kebutuhan domestik. "Tahun ini perusahaan telah bekerja baik," tuturnya.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan menjelaskan pihak Essar belum ada rencana untuk ekspansi. Hanya saja produsen baja galvanize ini lebih mengharapkan perhatian pemerintah supaya industri baja tetap kompetitif.

"Mereka minta harga gas tetap bersaing. Supaya saat pasar positif tidak kehilangan peluang," tutur Putu, Selasa (31/10).

Demi meningkatkan kapasitas produksi nasional menurut Putu perlu ada investasi. Mengenai Joint Venture perusahaan baja BUMN PT Krakatau Steel Tbk, Korea Selatan dan Jepang Putu belum mau menjelaskan.

"Masih dalam proses karena mereka minta itu nda (non disclosure agreement), karena itu tertutup jadi kita juga enggak tahu apa isinya, cuma diminta berbicara tiga pihak," tutur Putu.

Asal tahu, kebutuhan baja kasar (crude steel) nasional yang saat ini mencapai 14 juta ton, Indonesia masih harus mengimpor 6 juta ton. Hal ini karena dalam negeri hanya mampu produksi 8 juta ton crude steel.

Apabila tidak ada peningkatan produksi maka defisit atas pasokan bisa mencpai 8,9 juta ton pada 2020 dan meningkat menjadi 15,9 juta ton pada 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×