kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemenperin: Saat Ini Industri Kembangkan Gasifikasi Nabati


Jumat, 28 Januari 2022 / 18:54 WIB
Kemenperin: Saat Ini Industri Kembangkan Gasifikasi Nabati
ILUSTRASI. Gas. KONTAN/Akhmad Suryahadi


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

Khayam menjelaskan, pihaknya sudah melakukan uji coba pemanfaatan nabati yakni CPO menjadi diesel, bensin, dan avtur. Nah selain itu, bahan nabati ini juga sedang dalam percobaan untuk dibuat menjadi nafta yang selama ini diproduksi dari turunan minyak bumi. Seperti diketahui, nafta merupakan bahan baku untuk membuat olefin dan aromatik atau bahan baku plastik dan tekstil. 

Kemudian, Khayam kembali memberikan contoh pengembangan produk nabati menjadi produk hilir petrokimia. Saat ini beberapa industri plastik sudah menggunakan singkong sebagai bahan baku. Namun sayang, sampai dengan saat ini harga plastik tersebut masih lebih tinggi 3-4 kali lipat dibandingkan plastik biasa. Selain itu dari sisi ketahanan juga masih rendah. 

Maka dari itu, salah satu kunci untuk mengejar target penurunan emisi karbon di sektor petrokimia adalah dengan meningkatkan teknologi. "Untuk mendukung target penurunan emisi karbon melalui insentif dan disinsentif. Dengan insentif akan mendorong perusahaan bertransformasi menggunakan permesinannya dan teknologi rendah karbon serta sejalan dengan konsep industri 4.0," tegas Khayam. 

Baca Juga: PLN akan Pasok Listrik ke Blok Rimau Milik Medco E&P

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Laksmi Dhewanthi mengatakan sebenarnya semua industri termasuk di dalamnya petrokimia sudah diterjemahkan rencana-rencananya ke dalam peta jalan NDC mitigasi perubahan iklim.

"Jadi dari target yang sudah ditetapkan dielaborasi menuju beberapa subsektor dan aktivitasnya. Industri petrokimia penjabatannya ada di Kementerian Perindustrian, tetapi  dalam jalan peta jalan NDC mitigasi perubahan iklim sudah dikenali potensi-potensi kegiatannya," jelasnya, 

Laksmi memaparkan, termasuk di antaranya untuk melakukan transformasi energi yakni memanfaatkan energi bersih. Kemudian, melakukan upaya-upaya untuk menangkap emisi gas rumah kaca yang keluar dari berbagai macam proses produksi petrokimia agar tidak keluar ke lingkungan. Kemudian, mengubah bahan baku bahan penunjang yang lebih ramah lingkungan. 

Laksim menegaskan, upaya proaktif dari perusahaan untuk bisa menuju Net Zero Emission pada tingkat perusahaannya akan memberikan dampak signifikan dan berkontirbusi pada upaya pencapaian target NDC utamanya penuruna emisi gas rumah kaca dan ketahanan iklim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×