kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Kemenprin Bakal Intensifkan Pabrik Farmasi Modern


Selasa, 01 Juni 2010 / 16:26 WIB
Kemenprin Bakal Intensifkan Pabrik Farmasi Modern


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Kementerian Perindustrian berencana untuk mengintensifkan pabrik-pabrik modern yang tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik tapi juga untuk kebutuhan ekspor.

"Karena industri farmasi Indonesia termasuk yang punya potensi untuk dikembangkan ekspornya," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat.

Pembenahan industri farmasi ini juga dilakukan agar industri farmasi nasional bisa meningkatkan daya saingnya di tengah persaingan dengan obat-obatan impor dari China dan India.

Untuk melakukan pengembangan industri farmasi ini, Kementerian Perindustrian juga akan menggandeng Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terutama untuk kepentingan penanaman modal di bidang industri farmasi. Sebab, seperti diketahui selama ini industri farmasi termasuk salah satu industri yang masuk dalam Daftar Negatif Investasi (DNI). Selama ini investor asing hanya boleh menguasai investasi di sektor farmasi maksimal 75%. Ini juga yang menjadi keluhan para pelaku industri farmasi asing.

Tapi Hidayat meyakini, nantinya sektor ini akan bisa dibuka bagi investor asing secara bertahap. "Nantinya pasti akan dibuka secara bertahap. Sebab tidak ada industri yang secara komersial ditutup kecuali industri strategis. Jadi saya setuju untuk dibuka secara bertahap," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×