Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Pemerintah mulai berbenah untuk meningkatkan kinerja industri farmasi yang selama ini masih sangat tergantung pada bahan baku dan produk impor. Karenanya, Kementerian Perindustrian menawarkan kejasama dengan Kementerian Kesehatan untuk menangani industri farmasi.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan selama ini industri farmasi belum masuk dalam perhitungan pertumbuhan sektor industri. Sebab selama ini industri farmasi ditangani oleh kementerian kesehatan. "Makanya kita bicarakan kemungkinan kerjasama dengan kementerian kesehatan. Industrinya ditangani oleh Kementerian Perindustrian, lalu aturannya dilakukan di Kementerian Kesehatan," ujar Hidayat, Selasa (1/6).
Nah, mulai minggu depan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Kesehatan akan mulai melakukan pembicaraan mengenai kemungkinan kerjasama ini di tingkat direktorat jenderal. Kementerian Perindustrian akan menyiapkan sejumlah program untuk meningkatkan sektor industri itu sendiri; misalnya bagaimana mengurangi ketergantungan kebutuhan bahan baku impor dan membuat industri pendukungnya berjalan; serta melakukan kerjasama dengan Menteri kesehatan seperti dengan membuat produksi obat murah (generik).
Selain itu, Kementerian Perindustrian juga akan mengintensifkan pabrik-pabrik modern yang tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik tapi juga untuk kebutuhan ekspor.
"Karena industri farmasi Indonesia termasuk yang punya potensi untuk dikembangkan ekspornya," kata Hidayat. Pembenahan industri farmasi ini juga dilakukan agar industri farmasi nasional bisa meningkatkan daya saingnya di tengah persaingan dengan obat-obatan impor dari China dan India.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News