kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementan: Indonesia negara utama produsen dan pengekspor gambir dunia


Kamis, 22 Agustus 2019 / 12:35 WIB
Kementan: Indonesia negara utama produsen dan pengekspor gambir dunia


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan Indonesia merupakan negara pengekspor gambir terbesar di dunia. Negara tujuan ekspor gambir Indonesia didominasi India, kemudian Jepang, India, Pakistan, Philipina, Bangladesh, Malaysia dan beberapa negara di Eropa.

Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Kasdi Subagyono dalam siaran pers, Kamis (22/8). Kasdi menuturkan bahwa 80 % produksi dan pasar ekspor gambir dunia berasal dari Indonesia.

Baca Juga: Kementan: Permohonan impor daging sapi belum ada

Bahkan volume dan nilai ekspor gambir Indonesia dari tahun ke tahun senantiasa mengalami peningkatan.

“ Berdasarkan data BPS yang diolah Ditjen Perkebunan,Tahun 2018 ekspor Gambir Indonesia sebesar 18.000 ton dengan nilai ekspor mencapai US$ 55 juta. Lebih dari 94% gambir Indonesia diekspor ke India yang digunakan untuk Industri farmasi, astringent lotion dan zat penyamakan kulit” terang Kasdi.

Dari sisi hilir, berbagai olahan dan diversifikaasi Gambir mampu meningkatkan nilai tambah yang dapat mendongkrak pendapatan petani.

Bagi sebagian orang, gambur identik sebagai bahan pelengkap kunyahan campuran sirih dan kapur hasil pembakaran cangkang kerang. Namun, gambir menjadi bahan baku bagi kalangan industri farmasi, tekstil, pangan, kosmetik, dan sebagainya.

Lebih lanjut ia menjelaskan prospek pengembangan gambir sebagai komoditas ekspor masih sangat terbuka. Pasalnya Permintaan gambir di India semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Bahkan ia menguraikan dalam 5 tahun terakhir volume permintaan gambir Indonesia berada pada kisaran 13-14 ribu ton per tahun.

Secara umum, prospek pengembangan tanaman Gambir dalam skala luas masih sangat terbuka luas. Kasdi mengungkapkan, di India sendiri sebagian besar gambir digunakan sebagai pengganti katha yang diekstrak dari kayu Khair (Acacia cathecu) dan digunakan dalam industri Pan Masala dan Gutkha yang merupakan produk konsumsi dengan cara dikunyah dan memiliki efek stimulan.

Baca Juga: Kementan janji tetap permudah izin ekspor produk pertanian

“Saat ini India membatasi penebangan pohon Khair sebagai upaya konservasi hutan, tanaman gambir memiliki peluang untuk menggantikan pohon tersebut, karena memiliki kemiripan secara karakteristik, tetapi memiliki kandungan fisikokimia (catechins) yang lebih besar daripada khair” ujar Kasdi.



TERBARU

[X]
×