Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Perum Bulog Tomy Wijaya mengatakan surat yang dikirimkan Kementerian Pertanian (Kementan) kemungkinan sudah diterima Direktur Utama Perum Bulog.
Adapun melalui surat tersebut, Kementan menyampaikan data kesiapan penggilingan di 24 provinsi untuk memasok beras ke Bulog sebesar 610.632 ton berlaku hingga akhir Desember 2022.
Tomy mengatakan, Bulog siap membeli beras yang diinformasikan Kementan secara komersial. Pasalnya pembelian sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) saat ini sudah tak memungkinkan.
"Sesuai yang disampaikan Pak Dirut Bulog, akan beli dengan harga komersial. Karena saat ini sudah tidak mungkin beli seharga HPP," kata Tomy kepada Kontan.co.id, Rabu (30/11).
Baca Juga: Beras Lokal Masih Bisa Penuhi Kebutuhan Gudang Bulog, Kementan: Tidak Perlu Impor
Ia menegaskan, seminggu terakhir ini Bulog telah berhasil menyerap 35.000 ton beras. Sayangnya Ia tak menjawab gamblang, saat disinggung mengenai kapan impor akan dilakukan jika Kementan belum dapat memenuhi janjinya.
"Intinya gini, sesuai hasil rakortas Bulog itu diperintahkan untuk top up stok dalam rangka menjaga stabilitas harga beras nasional dengan memaksimalkan penyerapan dalam negeri dan dari luar negeri," tegasnya.
Sebelumnya, Kementan menegaskan stok beras di beberapa wilayah masih sanggup memenuhi kebutuhan beras untuk gudang Bulog.
Koordinator Data Evaluasi dan Pelaporan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP) Batara Siagian mengatakan, Dirjen Tanaman Pangan telah melayangkan surat resmi ke Dirut Bulog, data beras berikut lokasinya secara terperinci.
Baca Juga: Beras Lokal Sedikit, Opsi Impor Dibuka
“Hal ini tentu sebagai komitmen kami meyakinkan data BPS tidak ada keraguan sesungguhnya, karena faktanya di lapangan beras ada. Namun tentu dengan variasi harga tergantung lokasi,” jelas Batara.
Batara berharap Bulog dapat segera menyerap beras tersebut. Dengan demikian, Bulog tidak perlu melakukan importasi beras karena petani lokal masih sangat mampu memenuhi kebutuhan gudang Bulog.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News