Reporter: Mona Tobing | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kementrian Pertanian (Kementan) optimis stok gula sampai akhir tahun melimpah. Produksi gula tahun ini diprediksi mencapai 2,9 juta ton.
Gamal Nasir, Direktur Jenderal Perkebunan Kementan menyebut, ada tiga faktor produksi gula nasional tahun ini akan melimpah. Pertama, prediksi Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG) bahwa cuaca tahun ini lebih kering dibandingkan 2013 yang cenderung basah.
Kedua, perluasan, pembangunan kebun benih datar (KDB), bongkar dan rawat ratoon. Ketiga, bantuan peralatan mulai dari traktor, mesin tebang tebu hingga pompa air.
"Taksiran kami bisa mencapai 2,9 juta ton. Kami juga tengah mengupayakan adanya lahan baru di kawasan Indonesia Timur yakni Papua," imbuh Gamal pada Rabu (2/4).
Meski begitu, perluasan lahan sebenarnya tak mudah. Gamal mengakui ada beberapa kendala di lapangan. Misalnya, pembebasan tanah yang terkendala dengan adat setempat. Juga, keterbatasan infrastruktur yakni minimnya transportasi hingga tidak adanya pelabuhan setempat.
Sementara, Asosiasi Gula Indonesia (AGI) mencatat dari hasil kompilasi taksasi Maret 2014 dengan prediksi luas areal 472.792 ha dan menghasilkan tebu digiling sebanyak 26.182.325 ton serta gula 2.927.486 ton.
Makanya, produksi gula mencapai 2.781.112 ton. Sedangkan kebutuhan gula konsumsi (direct consumption) secara mandiri dengan asumsi kebutuhan 2,600.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News