Reporter: Maria Elga Ratri, Herlina KD | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Meski musim giling tebu tahun ini diperkirakan bakal mundur dari jadwal, namun PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X optimistis bisa memulai musim giling sesuai jadwal yaitu pada Mei 2014. Tahun ini, perusahaan menargetkan produksi gula 576.000 ton, naik 18,64% dari 2013 sebanyak 485.472 ton.
M. Cholidi, Sekretaris Perusahaan PTPN X jelaskan tahun ini perusahaan optimistis dengan target produksi gula karena perusahaan sudah melakukan otomatisasi dan semi otomatisasi di sejumlah pabrik gula. "Sehingga, kami optimistis pabrik gula semakin efisien dengan tingkat produksi yang optimal," jelas Cholidi, Selasa (18/3).
Meski letusan Gunung Kelud sempat dikhawatirkan bakal mengganggu kinerja produksi, tapi Cholidi bilang hanya sedikit lahan tebu milik perusahaan yang rusak. Menurutnya, hanya 24 hektare (ha) lahan tebu yang terkena lahar dingin dan gagal panen.
Luas areal yang rusak ini hanya 0,1% dari total lahan tebu di lingkungan PG di Kediri seluas 24.000 ha. Makanya, "Kami pastikan mesin-mesin PG siap berputar pada Mei atau Juni sesuai jadwal giling," kata Cholidi.
Soemitro Samadikoen, Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) bilang, letusan Kelud tak berdampak besar pada tanaman tebu di Jawa Timur. Pasalnya, tanaman tebu berada di radius 5 kilometer (km) dari Kelud. Jadi, dampaknya relatif kecil. "Hanya sebagian kecil tanaman yang rusak. Sebagian terkena debu vulkanik, tapi itu tidak merusak tanaman," ungkapnya.
Soemitro juga yakin musim giling tebu tahun ini bisa berjalan sesuai jadwal yakni sekitar Mei 2014. Ia juga yakin tahun ini kualitas rendemen tebu bisa lebih baik dari tahun lalu. Sebab, tahun ini cuaca lebih baik bagi tanaman tebu. Soemitro menggambarkan, tahun lalu tingkat rendemen tebu dari perkebunan rakyat rata-rata hanya sekitar 6% lantaran curah hujan tinggi. Bahkan, kata dia pada 2013 tingkat rendemen tebu ada yang turun di bawah 5%. Tahun ini ia berharap tingkat rendemen bisa naik di atas 7%.
Catatan saja, tahun ini Kementerian Pertanian menargetkan produksi gula 3,1 juta ton, naik dari tahun lalu yang sekitar 2,54 juta ton. Sedianya, tahun ini adalah batas waktu swasembada gula yang dicanangkan pemerintah. Namun, Menteri Pertanian Suswono bilang, kemungkinan pemerintah akan melakukan sedikit revisi terhadap target itu.
Menurutnya, pemerintah akan menggelar rapat dewan gula di akhir bulan ini untuk menentukan taksasi gula dan evaluasi. "Setelah evaluasi, baru akan dilakukan langkah berikutnya. Kalau perlu, mungkin swasembada gula akan direvisi," jelas Suswono Kamis (19/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News