kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,94   -29,79   -3.09%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian ESDM bakal dorong pemanfaatan CCUS untuk kurangi emisi karbon


Rabu, 08 September 2021 / 17:56 WIB
Kementerian ESDM bakal dorong pemanfaatan CCUS untuk kurangi emisi karbon
ILUSTRASI. Salah satu energi bersih


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pengembangan teknologi yang lebih bersih seperti carbon capture, utilization, and storage (CCUS) dalam proses transisi energi ke depannya.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengungkapkan, dalam mendorong transisi energi menuju energi yang lebih bersih dan terbarukan, teknologi memegang peranan kunci dalam mengurangi emisi karbon.

Seperti diketahui, Indonesia menargetkan nol emisi karbon (net zero carbon emission) pada 2060 atau lebih cepat dengan dukungan negara lain.

"Penggunaan teknologi bersih seperti CCUS menjadi pertimbangan utama untuk memastikan ketersediaan, keterjangkauan, keberlanjutan dan daya saing untuk mencapai kedaulatan energi serta ketahanan iklim dan rendah karbon," ungkap Tutuka dalam Diskusi Virtual, Rabu (8/9).

Baca Juga: Ujicoba penggunaan Bioavtur J2.4, Pertamina siap dorong energi bersih

Dia melanjutkan, pemanfaatan CCUS kini menjadi bahasan penting dalam perkembangan energi global. Pemanfaatan CCUS diyakini dapat mengurangi CO2 serta dapat diimplementasikan pula pada metode Enchanced Oil Recovery (EOR) lapangan-lapangan migas.

Nantinya, pemanfaatan CCUS dinilai dapat diterapkan pada sejumlah industri yang tergolong penghasil CO2 antara lain pembangkit-pembangkit listrik batubara, industri pemrosesan gas alam, kilang minyak hingga pabrik-pabrik kimia.

Tutuka tak menampik, EBT bakal memegang peranan penting ke depannya. kendati demikian, menurutnya, diperlukan transisi energi dengan memanfaatkan teknologi demi mengubah energi fosil menjadi energi yang lebih ramah lingkungan.

Dia menambahkan, saat ini kajian pemanfaatan CCUS tengah dilakukan pada beberapa proyek antara lain penerapan CCUS dan Enchanced Gas Recovery (EGR) di Lapangan Gundih di Cepu, Jawa Tengah menggandeng JANUS, J-Power dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Selanjutnya kajian CO2-EOR Sukawati oleh Pertamina EP, kajian CO2-EOR Limau Niru dan Blok Tangguh serta MRV Methodology for CCUS/CO2-EOR by Japex & CoE CCS/CCUS LEMIGAS 5. CO2 Source-Sink Match by COE CCS/CCUS ITB & JANUS.

Tutuka melanjutkan, dari ketiga proyek yang ada saja yakni di Gundih, Sukowati dan Tangguh potensi emisi yang bisa ditekan mencapai 48 juta ton CO2.

Baca Juga: Kementerian ESDM revisi aturan transmisi listrik cegah blackout terulang

Ke depannya, sejumlah proyek potensial lainnya juga bakal dikembangkan antara lain pengembangan proyek CCS/CCUS untuk Banggai Ammonia Plant di Sulawesi Tengah oleh Panca Amara Utama, JOGMEC, Mitsubishi dan ITB. Proyek CCS Study di Sakakemang oleh Repsol, CCS/CCUS di Lapangan Abadi oleh Inpex hingga Blue Ammonia Production menggunakan sequestration CO2 oleh Toyo Engineering Corporation, Pupuk Kalimantan Timur dan Pertamina Hulu Indonesia.

Tutuka mengungkapkan implementasi kajian-kajian yang ada memegang peranan penting dalam pengembangan industri migas ke depan. Menurutnya, ada potensi kapasitas penyimpanan CO2 sebesar 15, juta ton pada area depleted oil dan gas reservoir.

"Kami yakin akan jadi bagian penting dalam pengembangan lapangan di Indonesia untuk meningkatkan produksi sekaligus mengantisipasi emisi karbon," pungkas Tutuka.

Selanjutnya: Pabrik pemisahan sudah dibangun, Timah (TINS) cari mitra untuk mengolah rare earth

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×