Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan penyediaan listrik untuk Ibu Kota Negara (IKN) bakal bersumber dari energi yang efisien dan bersih.
Sektretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan, IKN ditargetkan menjadi kota yang smart, green, beautiful, dan accesible.
"Nanti kita lihat kalau dari sisi energi harus seperti apa. Kalau smart kaitannya bahwa penggunaan energi harus efisien. Kalau green, berarti sumber energi harus bersih dan less carbon emission, kalau bisa tidak ada karbon di situ. Itu telah menjadi salah satu topik dan rencana Pemerintah, khususnya di IKN, untuk memastikan ketersediaan energi listriknya," kata Dadan dalam siaran pers, Selasa (12/9).
Dadan melanjutkan, saat ini pembangunan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) serta transmisi tenaga listrik sedang dibangun untuk mendukung rencana ini.
Baca Juga: RUPTL Baru Belum Cukup Mendorong Pengembangan Energi Panas Bumi
"Satu sedang dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, sebesar 1.053 MW. Memang jauh dari IKN dan sedang direncanakan untuk menarik transmisinya ke IKN. Memang IKN sebenarnya secara konstruksi listrik memang kecil di awal, nanti pembangunan transmisi dilakukan bertahap sejalan dengan perkembangan kota tersebut," tambah Dadan.
Kementerian ESDM juga mendorong pemanfaatan EBT lainnya yang dapat segera dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN. Sebagai contoh adalah pembangunan solar farm dari tenaga surya atau dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di gedung-gedung perkantoran.
Selain itu, juga tengah dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Tanah Laut sebesar 780 MW dengan rencana Commercial Operation Date (COD) pada 2024 mendatang.
Dadan menambahkan, beban puncak kelistrikan di IKN pada tahun 2045 mencapai 791,71 MW dan total kapasitas ditargetkan sebesar 1.051 MW. Sementara untuk 2-3 tahun pertama, penyediaan tenaga listrik masih akan tersambung dengan sistem transmisi yang sudah ada sekarang, kemudian dibangun pembangkit yang bersih secara bertahap.
Baca Juga: PLN Realisasikan Pemanfaatan Biomassa 600.000 Ton Hingga Agustus 2023
Ia pun memprediksi IKN bakal siap secara lengkap pada 2045 mendatang. Dengan demikian, konsumsi listrik pun bakal meningkat secara bertahap.
"Kami perkirakan di 3 tahun awal beban puncak mencapai 73 MW, sehingga kebutuhan listrik adalah 81 MW. Kemudian akan naik sampai tahun 2045 nanti 1.000 MW. Ini yang terus kita dorong untuk hal tersebut. Yang sudah pasti memang tidak ada pilihan bahwa bukan pembangkit yang bersih. Ini sudah sama-sama dipahami dan disepakati," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News