Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mendorong negara-negara BRICS untuk mengeksplorasi mekanisme khusus mendukung tranisisi energi yang adil dan inklusif di masa depan.
Hal ini disampaikan Yuliot pada saat menghadiri BRICS Energy Ministerial Meeting di Brasilia, Brazil, hari ini Senin (19/5) waktu setempat.
Yuliot menyampaikan Indonesia menyambut baik upaya kolaboratif untuk memperkuat kerja sama dan ketahanan energi internasional, termasuk pembaruan BRICS Energy Cooperation Roadmap atau Peta Jalan Kerja Sama Energi BRICS.
Yuliot mengatakan, terdapat peluang kuat Indonesia untuk bekerja sama dengan berbagai pihak di berbagai bidang, termasuk pengembangan energi nuklir, energi terbarukan dan smart grid, bioenergi, hidrogen, amonia, CCS/CCUS, serta pembangkit listrik tenaga surya off-grid, dan tenaga air.
Baca Juga: Bahlil Lapor Kabar Gembira kepada Prabowo, Proyek Hilirisasi Siap Groundbreaking
"Kami melihat peluang yang kuat untuk meningkatkan kolaborasi dengan negara-negara BRICS dan mitra kerja sama di berbagai bidang, termasuk juga sharing best practices pada upaya memperkuat ketahanan energi," ujar Yuliot dalam keterangan resmi, Selasa (20/5).
Yuliot menekankan posisi strategis Indonesia yang selaras dengan kondisi global, yakni transisi energi menuju energi bersih. Transisi energi yang dilakukan di Indonesia harus bersih, adil, berkelanjutan, dan inklusif, untuk memastikan no one left behind atau tidak ada yang tertinggal.
"Transisi energi tidak harus dilakukan dengan pendekatan one-size-fits-all, namun harus merefleksikan kondisi nasional, prioritas pembangunan, dan kedaulatan teknologi," tandas Yuliot.
Selanjutnya: Soal Dugaan Gratifikasi TKA, Menaker Yassierli Sudah Copot Pejabat Kemenaker
Menarik Dibaca: Mulai 1 Juni, KAI Hadirkan Kereta Suite Class Compartment di KA Argo Bromo Anggrek
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News