kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Kementerian ESDM Dorong Pembiayaan Khusus untuk Transisi Energi


Selasa, 20 Mei 2025 / 20:12 WIB
Kementerian ESDM Dorong Pembiayaan Khusus untuk Transisi Energi
ILUSTRASI. Kementerian ESDM mendorong negara-negara BRICS untuk mengeksplorasi mekanisme khusus mendukung tranisisi energi yang adil dan inklusif


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTAWakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mendorong negara-negara BRICS untuk mengeksplorasi mekanisme khusus mendukung tranisisi energi yang adil dan inklusif di masa depan. 

Hal ini disampaikan Yuliot pada saat  menghadiri BRICS Energy Ministerial Meeting di Brasilia, Brazil, hari ini Senin (19/5) waktu setempat.

Yuliot menyampaikan Indonesia menyambut baik upaya kolaboratif untuk memperkuat kerja sama dan ketahanan energi internasional, termasuk pembaruan BRICS Energy Cooperation Roadmap atau Peta Jalan Kerja Sama Energi BRICS.

Yuliot mengatakan, terdapat peluang kuat Indonesia untuk bekerja sama dengan berbagai pihak di berbagai bidang, termasuk pengembangan energi nuklir, energi terbarukan dan smart grid, bioenergi, hidrogen, amonia, CCS/CCUS, serta pembangkit listrik tenaga surya off-grid, dan tenaga air.

Baca Juga: Bahlil Lapor Kabar Gembira kepada Prabowo, Proyek Hilirisasi Siap Groundbreaking

"Kami melihat peluang yang kuat untuk meningkatkan kolaborasi dengan negara-negara BRICS dan mitra kerja sama di berbagai bidang, termasuk juga sharing best practices pada upaya memperkuat ketahanan energi," ujar Yuliot dalam keterangan resmi, Selasa (20/5).

Yuliot menekankan posisi strategis Indonesia yang selaras dengan kondisi global, yakni transisi energi menuju energi bersih. Transisi energi yang dilakukan di Indonesia harus bersih, adil, berkelanjutan, dan inklusif, untuk memastikan no one left behind atau tidak ada yang tertinggal.

"Transisi energi tidak harus dilakukan dengan pendekatan one-size-fits-all, namun harus merefleksikan kondisi nasional, prioritas pembangunan, dan kedaulatan teknologi," tandas Yuliot.

Selanjutnya: Soal Dugaan Gratifikasi TKA, Menaker Yassierli Sudah Copot Pejabat Kemenaker

Menarik Dibaca: Mulai 1 Juni, KAI Hadirkan Kereta Suite Class Compartment di KA Argo Bromo Anggrek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×