kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.499   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.699   70,40   0,92%
  • KOMPAS100 1.077   10,50   0,99%
  • LQ45 782   12,20   1,58%
  • ISSI 264   0,53   0,20%
  • IDX30 406   6,07   1,52%
  • IDXHIDIV20 472   4,64   0,99%
  • IDX80 119   1,25   1,07%
  • IDXV30 129   -1,04   -0,80%
  • IDXQ30 132   1,79   1,38%

Bahlil Lapor Kabar Gembira kepada Prabowo, Proyek Hilirisasi Siap Groundbreaking


Selasa, 20 Mei 2025 / 17:34 WIB
Diperbarui Selasa, 20 Mei 2025 / 18:28 WIB
Bahlil Lapor Kabar Gembira kepada Prabowo, Proyek Hilirisasi Siap Groundbreaking
ILUSTRASI. Bahlil Lapor Prabowo akan Ada Groundbreaking Proyek Hilirisasi


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa akan ada acara IPA Convex 2025 besok.

Acara itu tentang kontraktor KKKS dalam rangka meningkatkan lifting dan dihadiri 46 negara.

Rapat dengan presiden juga membahas tentang bagaimana percepatan hilirisasi, dan sekaligus meningkatkan lifting. 

Bahlil mengatakan bahwa Presiden Prabowo ingin ada proyek hilirisasi yang dalam waktu dekat dilakukan groundbreaking.

Baca Juga: Hilirisasi Timah Dalam Negeri Lambat, Baru 3 Smelter Miliki Produk Hilirisasi

Ia menyebut, kemungkinan proyek yang akan di-groundbreaking adalah hilirisasi nikel.

"Kita akan lakukan di bidang nikel untuk bangun ekosistem baterai mobil dan bahan baku baterai mobil. Selain itu akan dibangun juga DME. Nanti akan diumumkan lokasinya," jelas Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (20/5).

Sebelumnya, pemerintah akan melanjutkan rencana pembangunan proyek DME berbahan baku batubara kalori rendah sebagai subtitusi LPG. Ini dilakukan agar produknya bisa dipasarkan di dalam negeri sebagai subsitusi impor. 

Baca Juga: Ada Rencana Pemberian Insentif Hilirisasi, Emiten Batubara Berpotensi Diuntungkan

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengakui bahwa pada tahun-tahun sebelumnya DME sudah dilakukan dan bahkan pernah groundbreaking.

Namun, perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat (AS), Air Products and Chemicals Inc, mundur. Kemudian ada juga investor dari China menawarkan, tetapi juga tidak bisa mengimplementasikan. 

Menurut Bahlil, proyek DME kali ini akan dijalankan dengan pendekatan berbeda. Yakni mengandalkan sumber daya dalam negeri tanpa ketergantungan pada investor asing. Proyek DME akan dikembangkan secara paralel di Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×