Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
Namun Dadan menekankan, masing-masing negara tentu memiliki karakteristik keperluan pembiayannya sendiri dan sumber pendanaan masing-masing.
“Tidak menyeragamkan financing, tiap negara kan unik. Dari sisi bagaimana mendorong transisi energi tiap negara juga unik tidak bisa satu skema diterapkan di semua,” tergasnya.
Namun yang terang, semua pihak sepakat masuk pada diskusi, termasuk di tingkat menteri, untuk mendorong pembiayaan pada proyek-proyek konektivitas.
Baca Juga: Bertemu Mendag Korsel, Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat IK-CEPA
Manager of Corporate Affaris ASEAN Centre for Energy (ACE), Andy Tirta menjelaskan, proyek interkoneksi di ASEAN tidak hanya menjaga kestabilan energi, tetapi juga penambahan pasokan setrum hijau.
“Meihat itu pastinya banyak pihak tertarik membantu (pendanaan) hal tersebut, mulai dari development bank atau dari pihak sawasta,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Di sisi lain, konektivitas sub region adalah kerja sama yang konkret karena lisrik dan pasarnya sudah ada. “Sehingga bagi investor hal ini tidak sulit untuk dijawab,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News