Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif akan melaksanakan rapat evaluasi program konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana di Gedung Kementerian ESDM hari ini.
“Hari ini, jam 11 akan ada evaluasi dari presiden. Saya ini lagi siapin bahan dengan Pak Menteri, kemarin sudah rapat sih persiapan di eselon satu,” ujarnya di Gedung Kementerian ESDM, Senin (31/7).
Baca Juga: Dukung Percepatan Konversi Motor Listrik, Kemenhub Sedia Layanan Pengujian Keliling
Namun sayang, perihal apa saja rincian pembahasan rapat nanti, belum bisa dibeberkan oleh Dadan.
Dalam catatan Kontan.co.id sebelumnya, Pemohon program konversi motor listrik sudah mencapai 4.578 pemohon per Kamis (27/7).
Secara statistik 94% pemohon berlokasi di Jawa. Maka itu Kementerian ESDM terus menambah bengkel konversi di pulau Jawa dengan melaksanakan pelatihan di beberapa wilayah seperti di Surabaya, Purbalingga, dan Bali.
Saat ini sudah terdapat 8 bengkel konversi bersertifikat. Total kapasitas konversinya mencapai 35.000 kendaraan motor per tahun.
Target pemerintah, sebanyak 50.000 unit motor bisa dikonversi menjadi motor listrik di sepanjang tahun 2023. Angka tersebut ditargetkan kembali naik menjadi 150.000 unit di tahun depan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan bahwa program konversi motor listrik bakal menggerakkan roda perekonomian.
Baca Juga: Pemanfaatan Subsidi Motor Listrik Masih Minim, Aismoli Dukung Evaluasi Kebijakan
“Nilai yang akan tercatat dalam transaksi ini besar Rp 900 - Rp 1000 triliun hanya dari konversi,” ujar Arifin.
Lebih lanjut, Arifin menuturkan bahwa program konversi motor listrik diperlukan untuk menekan emisi.
Ia mencatat, populasi sepeda motor berkisar 120 juta unit dengan pertumbuhan 5%-6%. Sementara itu, tiap pembakaran 1 liter BBM bisa menghasilkan emisi 2,5 kilogram (kg) CO2.
“Kalau 120 juta (populasi motor) tepat (emisi CO2) 300 juta kg per hari,” kata Arifin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News