kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kementerian ESDM memproyeksi total subsidi energi tahun 2018 capai Rp 148,9 triliun


Senin, 17 September 2018 / 19:09 WIB
Kementerian ESDM memproyeksi total subsidi energi tahun 2018 capai Rp 148,9 triliun
ILUSTRASI. STASIUN PENGISIAN ELPIJI


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksi akan ada kenaikan penerimaan negara. Namun di sisi lain, anggaran subsidi energi juga diproyeksi meningkat.

Menteri ESDM Ignasius Jonan memproyeksikan saat ini, penerimaan sektor migas dan minerba hingga akhir tahun nanti diperkirakan sebesar Rp 240,3 triliun atau lebih besar dari target APBN 2018 yang dipatok sebesar Rp 156,7 triliun.

Sementara itu, total subsidi energi pada 2018 diproyeksikan sebesar Rp 148,9 triliun. Angka ini mengalami kenaikan dari penetapan APBN 2018 yang sebesar Rp 94,6 triliun. "Memang yang diputuskan APBN itu Rp 94,6 triliun, ternyata outlooknya Rp 149 triliun. Jadi, naik kira-kira hampir 60%," jelas Jonan, Senin (17/9).

Kenaikan subsidi energi ini tak lepas dari meningkatnya harga minyak dunia, sekaligus menghindari kenaikan harga BBM sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga. "Harga minyak dunia naik, subsidinya harus disesuaikan kalau enggak harga eceran BBM akan naik," katanya.

Dengan proyeksi tersebut, neraca keuangan negara sektor ESDM mengalami surplus sebesar Rp 91,4 triliun. Proyeksi surplus tersebut didapat dari selisih penerimaan sektor ESDM dibandingkan subsidi energi, dan jauh lebih besar dibandingkan yang terdapat dalam APBN 2018.

"Sebenarnya di APBN, surplus penerimaan migas dan minerba dibanding subsidi energi total estimasinya sebesar Rp 62,1 triliun. Sekarang, outlook surplusnnya naik sekitar 50%, jadi sekitar Rp 91,4 triliun," jelas Jonan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×