kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian ESDM-PLN Pastikan COD Pembangkit EBT Sesuai Jadwal


Selasa, 08 Februari 2022 / 19:38 WIB
Kementerian ESDM-PLN Pastikan COD Pembangkit EBT Sesuai Jadwal
ILUSTRASI. Salah satu pembangkit EBT


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengawal pelaksanaan Commercial Operation Date (COD) Pembangkit Energi Baru dan Terbarukan akan berjalan sesuai target yang ditetapkan.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan, langkah ini perlu dilakukan demi menjaga agar target bauran EBT 23% pada 2025 mendatang bisa tercapai.

Dadan pun memastikan, target tersebut telah dimonitor bersama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). "Kami bersama dengan PLN memastikan bahwa titik-titik COD masih sesuai. Kami punya tim bersama untuk memantau ini," kata Dadan dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (8/2).

Adapun, hingga akhir 2021 bauran energi terbarukan mencapai 11,5% dari total energi nasional. Artinya, masih terdapat selisih 11,5% lagi yang harus tercapai dalam empat tahun mendatang.

Baca Juga: Harga Batubara Acuan (HBA) Februari Naik Signifikan Menjadi US$ 188,38 Per Ton

Dadan menjelaskan, selama masa tersebut, PLN maupun swasta akan bekerja keras mencapai 10 Giga Watt (GW) hingga 2025. Selanjutnya, dalam jangka lima tahun atau 2030 ditargetkan bauran EBT mencapai 20,9 GW. Angka ini sesuai dengan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) PLN 2021-2030.

Pencapaian target tersebut mengantisipasi meningkatnya konsumsi listrik di masa mendatang. Dadan meyakini konsumsi listrik Indonesia perlahan akan mengalami lonjakan menyusul negara lain di Asia Tenggara.

Dia menambahkan, Indonesia juga dihadapkan pada konsumsi listrik yang masih rendah. Sebagai pembanding, Malaysia misalnya tiga kali lipat dari konsumsi listriknya dari Indonesia.

"Ini adalah satu potensi ke depan, Indonesia masih akan tumbuh lebih cepat dan diperlukan listrik lebih banyak. Oversupply dari PLN ini sifatnya sementara saya melihatnya, PLN pun saya kira melihat demikian kita akan lewati waktu-waktu tersebut dan bertahap bagaiama EBTnya bisa bertambah," ungkap Dadan.

Baca Juga: APBI Pastikan Seluruh Anggota Sudah Kembali Melaksanakan Ekspor Batubara

Siap Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca

Dadan menambahkan, pemanfaatan EBT juga sekaligus untuk menekan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Untuk itu, peran swasta dinilai sangat diperlukan dalam mendorong bauran EBT.

Pada tahun 2021, pemerintah berhasil menambah 600 MW kapasitas pembangkit EBT. Sedangkan tahun 2022 akan ada sekitar 700 MW untuk masuk ke sistem PLN.

"Yang dicari adalah bagiamana turunkan GRK. Pencapaian hal ini mengenai sifat dari energi sama-sama tahu bahwa upayanya adalah dorong pemanfaatan energi bersih," terang Dadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×