kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian ESDM: Uji Jalan B40 Direncanakan Bulan Februari Tahun Ini


Senin, 17 Januari 2022 / 21:10 WIB
Kementerian ESDM: Uji Jalan B40 Direncanakan Bulan Februari Tahun Ini


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menggelar uji jalan penggunaan biodiesel B40 pada kendaraan bulan Februari tahun ini. Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan,  pengujian laboratorium untuk penggunaan B40 sudah dilakukan pada tahun 2020 dan 2021 lalu.

Dari hasil pengujian laboratorium tersebut, pihaknya sudah mengantongi informasi spesifikasi yang dibutuhkan untuk pemanfaatan B40. “Awal tahun ini, mudah-mudahan di awal Februari, kita akan memulai kegiatan uji jalan atau road test,” ujar Dadan dalam konferensi pers virtual, Senin (17/1).

Lebih lanjut, Dadan menerangkan bahwa uji jalan B40 akan didukung oleh sejumlah pihak, mulai dari Kementerian Perindustrian, Pertamina, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), hingga Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Menurut perkiraan Dadan, kegiatan uji jalan B40 bakal memakan waktu hingga sekitar 5 bulan.

Baca Juga: Menperin: Semua yang Membutuhkan Harus Dapat Harga Gas US$ 6 per MMBTU

“Untuk implementasi kita tunggu hasil dari road test ini, kami siapkan juga rekomendasi terkait dengan sisi produksi, karena hasil utama dari pemanfaatan dari B40 ini harus diikuti dengan peningkatan kualitas, baik peningkatan kualitas dari biodiesel-nya, dan juga peningkatan kualitas dari minyak solarnya,” imbuh Dadan.

Program B40 ini sejatinya merupakan kelanjutan dari program B30 yang sudah berjalan sebelumnya. Pada sepanjang tahun 2021 lalu, realisasi pemanfaatan B30 mencapai 9,3 juta kiloliter. Devisa yang berhasil dihemat dari pemanfaatan B30 tersebut mencapai Rp 66,54 triliun.

“Tentunya ini banyak manfaat yang lain, baik dari sisi bahwa ini meningkatkan porsi EBT, ini meningkatkan pemanfaatan sawit di dalam negeri, memperbaiki tingkat harga untuk petani, dan juga secara langsung ini mengurangi emisi gas rumah kaca,” imbuh Dadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×