Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Hasbi Maulana
Dari hasil temuan Victor di beberapa negara Eropa, beberapa produk kerupuk yang ditemukan menggunakan nama “kerupuk terasi” tetapi produksi Thailand. Begitu juga dengan abon ikan. Padahal dua makanan itu khas Indonesia, sehingga sepantasnya pasar ekspor juga kita kuasai. “Pada tahap awal kami akan membenahi produksi, higienis, dan standar mutu,” jelas Victor. Setelah menjalani perbaikan mutu, industri kecil dan menengah yang akan menerima fasilitas akan memperoleh sertifikat kelayakan pengolahan (SKP) sebagai jaminan dari pemerintah perihal keamanan pangan.
Dari pendataan KKP, terdapat sekitar 6.000 pengusaha kecil menengah yang memproduksi ikan sebagai makanan pendamping. Namun, dari 6000 tersebut baru sebagian kecil yang bisa menembus pasar ekspor.
Saat ini satu-satunya SSC baru berdiri di Surabaya. “Tahun 2011 nanti, kami akan menambah SCC di Makasar,” terang Viktor. SSC sudah memiliki jaringan dengan Uni Eropa, karena operasional SSC sendiri mendapatkan bantuan dari sana. KKP berharap jalinan kerjasama itu bisa menjadi pintu masuk produk UKM perikanan ke pasar Eropa.