Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) menggelar pangan murah melalui Toko Tani Indonesia (TTI) di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta. Hal ini dilakukan untuk menyediakan pangan pokok berkualitas dengan harga terjangkau.
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kemtan, Agung Hendriadi, gelar pangan murah dilaksanakan bukan karena terjadi kelangkaan pasokan di masyarakat, tetapi untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat mendapatkan harga beras berkualitas dengan harga terjangkau.
Apalagi, berdasarkan data dari PIBC, pasokan beras harian sampai hari Selasa (3/10) mencapai 4.204 ton, sedangkan pengeluaran harian sebesar 3.338 ton.
"Pasokan beras di PIBC di atas normal, dimana batas normal pasokan sekitar 2.500 ton per hari. Sekarang ini stok beras di PIBC mencapai 53.009 ton, jauh lebih tinggi dari batas stok normal pada akhir bulan 30.000 ton. Kondisi ini menunjukkan ketersediaan beras di masyarakat cukup dan aman," jelas Agung seperti yang tertera dalam keterangan tertulis, Kamis (4/10).
Harga beras yang ditawarkan di pangan murah ini sebesar Rp 8.000 per kilogram. Harga jual beras di TTI bisa lebih murah karena beras di pasok langsung dari Gapoktan sehingga mampu memotong rantai distribusi yang panjang, menjadi hanya 3-4 titik distribusi.
Perkembangan harga beras di PIBC sejak efektivitas penerapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras 18 September 2017, menunjukkan kondisi stabil, bahkan beberapa jenis beras seperti Setra, Muncul III, IR-64 I, dan IR-64 II mengalami penurunan berkisar Rp 25 per kg hingga Rp 75 per kg.
Harga beras di pasar modern sudah mengikuti HET, sedangkan di pasar-pasar tradisional DKI Jakarta, harga beras baik premium, medium, dan termurah cukup stabil, dimana sampai Selasa (3/10), harga beras premium Rp 12.218 per kg, dan tidak mengalami perubahan dibandingkan hari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News