kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Kementerian Pertanian mendorong peremajaan sawit rakyat


Senin, 01 Oktober 2018 / 14:52 WIB
Kementerian Pertanian mendorong peremajaan sawit rakyat
ILUSTRASI. Panen kelapa sawit


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian optimistis untuk merealisasikan target Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) seluas 185.000 hektare di tahun 2018 ini. Oleh karena itu, pemanfaatan dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) perlu dilakukan.

Adapun pinjaman dana Rp 25 juta per hektare sejauh ini memiliki persyaratan yang tidak mudah bagi petani. Hal ini yang kemudian perlu didorong agar persyaratannya dapat dipermudah.

Direktur Jenderal Perkebunan Kemtan, Bambang mengatakan, petani dapat berperan besar dalam program peremajaan sawit rakyat. Dia berharap, petani bersama lembaga atau koperasinya bisa melaksanakan PSR. “Kami sudah berjuang sehingga tahun ini bisa (PSR) 185.000 hektar. Petani harus bisa bergerak, sayang kalau tidak dimanfaatkan,” kata Bambang belum lama ini.

Ketua ASPEKPIR Indonesia, Setiyono mengatakan, peremajaan perlu didorong. Data Ditjen Perkebunan menunjukkan, dari total luas perkebunan kelapa sawit saat ini yang mencapai 14,03 juta hektare, lahan milik petani saat ini hanya sekitar 5 juta hektare.

“Atas dasar itulah kami mengajak seluruh unsur untuk bekerja sama mendorong peremajaan kebun milik petani,” ujar Setiyono.

Pemberdayaan petani dan penguatan kelembagaan petani ini sangat penting untuk diperhatikan secara serius bagi seluruh pihak. “Oleh karena itu pemerintah akan terus fokus dalam pemberdayaan petani dan penguatan kelembagaan petani yang setara agar memiliki daya saing dan berdaulat,” ucap Bambang.

Lebih lanjut, Bambang berharap ASPEKPIR Indonesia dapat mengambil peran dengan memberikan masukan dan dukungan partisipasi aktif dengan pendataan petani kelapa sawit binaannya dan membangun kemitraan yang setara, harmonis dan berkelanjutan untuk mensukseskan program peremajaan kelapa sawit pekebun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×