kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.294.000   -9.000   -0,39%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Kemperin: Indonesia perlu miliki industri petrokimia terintegrasi


Kamis, 28 Februari 2019 / 11:58 WIB
Kemperin: Indonesia perlu miliki industri petrokimia terintegrasi


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Ekonom Senior Faisal Basri mendukung langkah pemerintah melahirkan industri petrokimia terintegrasi dengan memaksimalkan aset Tuban Petro. Ia berharap, Indonesia segera memiliki komplek petrokimia terintegrasi seperti yang sudah dimiliki Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Faisal menilai, langkah pemerintah untuk memperbaiki dan mengoptimalkan kinerja TubanPetro termasuk anak perusahaannya seperti TPPI, sudah sangat tepat. 

“Yang penting menyiapkan betul strategi industrinya, agar terintegrasi. Sehingga semua proses petrokimia dilakukan di satu tempat,” ujar Faisal.

Ia menganalogikan, dalam pohon industri, ayah industri itu adalah kimia dasar. Sang ibu menurutnya adalah petrokimia. Sayangnya, di Indonesia kedua-duanya masih lemah, akibatnya missing industry, tak punya produk turunan.

Faisal mengingatkan, industri petrokimia terintegrasi yang dibangun di negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, pada dasarnya dirancang untuk mendukung tujuan pasar mereka, yakni Indonesia. Karena itu, jika Indonesia tak segera memiliki industri petrokimia terintegrasi, hanya akan jadi pasar oleh negara-negara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×