kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemperin: Indonesia perlu miliki industri petrokimia terintegrasi


Kamis, 28 Februari 2019 / 11:58 WIB
Kemperin: Indonesia perlu miliki industri petrokimia terintegrasi


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Ekonom Senior Faisal Basri mendukung langkah pemerintah melahirkan industri petrokimia terintegrasi dengan memaksimalkan aset Tuban Petro. Ia berharap, Indonesia segera memiliki komplek petrokimia terintegrasi seperti yang sudah dimiliki Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Faisal menilai, langkah pemerintah untuk memperbaiki dan mengoptimalkan kinerja TubanPetro termasuk anak perusahaannya seperti TPPI, sudah sangat tepat. 

“Yang penting menyiapkan betul strategi industrinya, agar terintegrasi. Sehingga semua proses petrokimia dilakukan di satu tempat,” ujar Faisal.

Ia menganalogikan, dalam pohon industri, ayah industri itu adalah kimia dasar. Sang ibu menurutnya adalah petrokimia. Sayangnya, di Indonesia kedua-duanya masih lemah, akibatnya missing industry, tak punya produk turunan.

Faisal mengingatkan, industri petrokimia terintegrasi yang dibangun di negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, pada dasarnya dirancang untuk mendukung tujuan pasar mereka, yakni Indonesia. Karena itu, jika Indonesia tak segera memiliki industri petrokimia terintegrasi, hanya akan jadi pasar oleh negara-negara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×