kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemperin luncurkan program vokasi di Jawa Barat


Jumat, 28 Juli 2017 / 09:54 WIB
Kemperin luncurkan program vokasi di Jawa Barat


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

CIKARANG. Kementerian Perindustrian (Kemperin) kembali meluncurkan program vokasi yang link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri guna menghasilkan tenaga kerja terampil dan meningkatkan kinerja sektor industri dalam negeri. Provinsi Jawa Barat menjadi pilihan tahap ketiga, setelah digelar di Jawa Timur serta Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.

“Kami tengah fokus menyiapkan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) lokal yang kompeten karena menjadi sebuah prasyarat untuk mendorong peningkatan produktitivas industri nasional,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri untuk wilayah Jawa Barat di PT. Astra Otoparts Tbk di Cikarang, Bekasi, Jumat (28/7).

Peluncuran program ini diresmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Menperin menjelaskan, pelaksanaan program vokasi industri didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan, di mana Kemperin mendapat tugas antara lain untuk meningkatkan kerja sama dengan dunia usaha, memberikan akses yang lebih luas bagi siswa SMK dalam melakukan praktek kerja lapangan dan program pemagangan industri bagi guru.

“Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri yang semakin meningkat, perlu diantisipasi dengan pengembangan pendidikan vokasi yang berorientasi pada kebutuhan pasar kerja atau demand driven,” ungkapnya. Pada tahap I dan II, Kemperin telah melibatkan sebanyak 167 industri dan 626 SMK untuk wilayah Jawa Timur serta Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.

Sementara itu, untuk wilayah Jawa Barat, Kemperin menggandeng sebanyak 141 industri dan 393 SMK dengan dilakukan penandatanganan mencapai 800 perjanjian kerja sama. “Jumlah perjanjian kerja sama itu, karena sebagian SMK dibina oleh lebih dari satu perusahaan, sesuai dengan program keahlian yang dimiliki,” tutur Airlangga. Selanjutnya, program ini secara bertahap akan dilanjutkan di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Sumatera.

Target 2019

Pada tahun 2019, Kemperin menargetkan program pendidikan vokasi industri ini diikuti sebanyak 1.775 SMK dan 355 industri dengan jumlah lulusan tersertifikasi yang dihasilkan mencapai 845.000 orang. “Sebagai tindak lanjutnya, telah dilakukan penyelarasan kurikulum dan silabus sesuai dengan kebutuhan industri, serta penyusunan modul pembelajaran untuk 25 kompetensi keahlian bidang industri, dan telah disampaikan hasilnya kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,” papar Airlangga.

Sebagai bentuk komitmen industri mendukung pembinaan dan pengembangan SMK, dalam kesempatan peluncuran program link and match ini dilakukan juga pemberian bantuan (hibah) peralatan praktik kepada SMK dari beberapa perusahaan. Perusahaan tersebut, antara lain PT.  Astra Honda Motor, PT. Astra Daihatsu Motor, PT. Suzuki Indomobil Motor, PT. Toyota Motor Manufacturing, PT. Yamaha Indonesia Motor, PT. Komatsu Indonesia, PT. Gisma Cipta Sukses, PT. Astra Otoparts, PT. Hino Motor Manufacturing, PT. Sango Indonesia, PT. Mayora, dan PT. Loreal Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×