kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemtan beri rekomendasi impor 155.950 sapi bakalan


Senin, 09 Januari 2017 / 17:58 WIB
Kemtan beri rekomendasi impor 155.950 sapi bakalan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) telah mengeluarkan rekomendasi impor sapi bakalan sebanyak 155.950 ekor pada tahun ini. Sapi tersebut diperkirakan memiliki bobot total setara daging sebesar 31.190 ton.

Sementara itu, ketersediaan sapi di dalam negeri yang siap potong diperkirakan mencapai 391.828 ekor atau setara daging 78.366 ton. Rinciannya, pada Januari 2017 sebanyak 39.281 ekor, Februari 39.281 ekor, Maret 94.011 ekor, April 63.305 ekor dan Mei 155.950 ekor.

Ketersediaan sapi bakalan tersebut merupakan realisasi dari rekomendasi impor sapi bakalan yang sudah dikeluarkan selama tahun 2016 silam. Di mana untuk mengantisipasi kebutuhan lebaran tahun ini, pemerintah menghitung butuh sebesar 300.000 ekor sapi segar yang langsung dipotong.

"Dengan stok sapi selama Januari sampai Mei yang rekomendasinya sudah dikeluarkan pada tahun lalu, maka kami optimistis kebutuhan daging saat lebaran nanti aman," ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemtan I.Ketut Diarmita, Senin (9/1).

Diarmita mengatakan, rekomendasi impor untuk sapi bakalan tahun ini bisa ditambah lagi bila feedloter mampu merealisasikan impor sapi sesuai dengan rekomendasi yang sudah diterbitkan. Sebab selama ini, feedloter kerap tidak mampu merealisasikan kuota impor yang sudah diberikan pemerintah. Untuk itu tidak ada lagi pembatasan waktu seperti tahun sebelumnya, tapi diberikan dalam waktu satu tahun, dan kalau kurang akan diberikan tambahan dengan syarat sudah dapat merealisasikan sesuai izin impor yang dikeluarkan sebelumnya.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Dody Edward enggan membeberkan apakah sudah mengeluarkan izin impor sapi bakalan atau tidak. "Saya cek data dulu ya," elaknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×