kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,92   5,28   0.57%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemtan berupaya dorong produksi kedelai dalam negeri


Selasa, 04 Desember 2018 / 16:47 WIB
Kemtan berupaya dorong produksi kedelai dalam negeri
ILUSTRASI. Kedelai


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) terus mendorong upaya swasembada tanaman pangan. Untuk tanaman pangan kedelai, dilakukan melalui upaya perluasan area tanam melalui metode tumpang sari dan penerapan area sentra kedelai di Grobogan, Jawa Tengah. Namun tantangannya adalah memastikan petani terus melanjutkan tanam kedelai tersebut.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Sumarjo Gatot Irianto menyampaikan melalui metode tumpang sari, petani didorong untuk bergantian menanam dengan kombinasi padi-jagung, padi-kedelai, jagung-kedelai. Niatnya, saat satu komoditas sedang unggul maka petani terus melanjutkan tanam tersebut, namun tidak meninggalkan tanaman pangan lainnya.

"Selama ini bantuan kedelai, selain ke dinas kabupaten kita memang minta ada lahan baru. Dan kita fokus ke Grobogan, 100.000 ha jadi sentra kedelai, minta Bupati lebih intensif," kata Gatot, Selasa (4/12).

Untuk mendukung niat ini, Kemtan mengeluarkan kucuran bantuan pupuk, benih dan alat mesin pertanian. Untuk tahun ini, penyediaan benih kedelai dialokasikan sebanyak 27.300 ton untuk lahan seluas 546.000 ha.

Maman Suherman Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kemtan menyampaikan target besar pemerintah untuk kedelai adalah swasembada di tahun 2020 dengan produksi mencapai 2,5 juta ton.

"Tapi yang kurang adalah dukungan kebijakan perdagangan. Kalau bisa tegas seperti jagung maka kita bisa," katanya.

Kebijakan yang dimaksud adalah pembatasan impor seperti yang terjadi pada komoditas jagung yang rekomendasi impornya dihentikan oleh Kementan dan pelaksanaannya diikuti oleh Kemdag.

Sedangkan untuk produksi saat ini, menurut data Kementerian Pertanian yang mengacu pada Badan Pusat Statistik (BPS), luas lahan kedelai 2018 mencapai 680.373 hektare dengan produksi 982.589 ton. Angka ini tertuang juga dalam Angka Ramalan I.

Luas lahan dalam data tersebut terus mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2017, luas lahan mencapai 355.799 ha dan produksi 538.728 ton dan tahun 2016 luas lahannya 576.987 ha dan volume produksi 859.653.

Berangkat dari data ini, Gatot yakin kebutuhan industri pangan dalam negeri terhadap kedelai bisa disubstitusi oleh produk dalam negeri. Ia perkirakan impor kedelai tahun ini bisa lebih rendah dari tahun sebelumnya. "Sampai akhir tahun bisa 2,3-2,5 juta ton," katanya.

Adapun mengacu data Kemtan yang mengolah data dari Badan Pusat Statistik, impor kedelai tahun 2017 mencapai 2,67 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×