Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) menetapkan 15 wilayah sumber bibit sapi berkualitas di seluruh Indonesia. Ke-15 wilayah itu terdapat di 14 kabupaten, di mana terdapat empat wilayah sumber bibit sapi Bali terdapat di Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Barru, Kabupaten Kelungkung, Kabupaten Barito Koala.
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Direktorata Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Surachman Suwardi mengatakan tujuan adanya pewilayahan sumber bibit antara lain untuk membentuk wilayah atau daerah pemurnian ternak asli lokal Indonesia, sehingga ternak asli lokal Indonesia dapat lestari, mewujudkan dan menjamin ketersediaan bibit ternak baik secara jumlah maupun mutu.
Ia menjelaskan, bibit ternak merupakan salah satu sarana produksi strategis untuk meningkatkan produktivitas ternak. Ketersediaan bibit ternak yang berkualitas dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bibit ternak secara nasional, sehingga dapat mempercepat peningkatan produksi ternak.
"Selain itu, diperlukan juga ketersediaan ternak bibit yang dapat melahirkan sepanjang tahun dengan anak sapi yang berkualitas tinggi, sehingga dapat menghasilkan produksi daging yang lebih banyak," ujarnya, Rabu (11/1).
Lebih lanjut, Surachman menjelaskan, pada tahun 2017 telah ditetapkan 4 juta ekor akseptor sapi dan kerbau, dengan target kebuntingan ternak 3 juta ekor. Selain dari kelahiran anak sapi/kerbau, target lain yang akan dicapai yaitu menurunnya angka penyakit gangguan reproduksi dan menurunnya pemotongan sapi betina produktif.
Sementara itu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada acara panen pede di Provinsi Sulawesi Tenggara meminta agar peternak dapat merealisasikan pencapaian target produksi 47.468 ekor sapi pada pelaksanaan program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) sejalan dengan telah ditetapkannya Kabupaten Konawe Selatan sebagai wilayah sumber bibit sapi Bali. Dimana Kabupaten Konawe Selatan pada tahun 2017 menargetkan 11.865 ekor akseptor, dengan target kebuntingan ternak minimal 8.305 ekor.
Untuk mendukung pengembangan sapi potong di Provinsi Sulawesi Tenggara ini, Kementan telah mengalokasikan 763 ekor senilai Rp 6,217 milyar pada tahun 2016 dan untuk Kabupaten Konawe Selatan sendiri telah didistribusikan 91 ekor sapi kepada 7 kelompok peternak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News