Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Laman operator telekomunikasi, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) kena retas sejak pukul 05.15 WIB, Jumat (28/4). Kejadian ini pun langsung marak beredar di media sosial.
Aldin Hasyim, Manager Media Relations Telkomsel mengungkapkan peretasan tidak ada hubungannya dengan keamanan data pelanggan.
Aldin mengatakan, website ialah sistem yang berdiri sendiri. Sementara sistem terkait transaksi dan privasi adalah hal lainnya. "Setelah ini, kita berupaya memulihkan website tersebut," ujarnya.
Apakah setelah peristiwa peretasan ini bakal berdampak negatif ke bisnis Telkomsel?. Aldin menampiknya, pasalnya raihan pelanggan Telkomsel dari hari ke hari kian meningkat.
"Sampai kuartal I 2017 ini kita punya 169 juta pelanggan, sementara di akhir 2016 ada 163 juta pelanggan," urainya.
Sebelumnya, interface website yang diretas sempat menampilkan nada kesal terhadap produk Telkomsel, khususnya paket data yang terkategorisasi penggunaannya. "Sebenarnya yang kita jual paket datanya, kalau soal HOOV dan lainnya itu kan cuma bonus," sebut Aldin.
Telkomsel mengaku sulit menerapkan satu tarif untuk seluruh Indonesia. Sebab kompetisi antara provider di setiap daerah tidak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut. Aldin menggambarkan, bahwa banyak pemain harga bisa saja turun, tapi ketika sedikit pemain, belum tentu tarif bisa turun.
Ditambah pula, setiap pemasangan jaringan baru membutuhkan investasi besar. "Belum lagi kalau teknologi baru, tentu biayanya jauh berbeda," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News