Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Kenaikan Harga Batubara Acuan (HBA) menjadi berkah untuk para perusahaan jasa penunjang pengangkutan batubara. Dengan naiknya harga batubara bisa dipastikan kegiatan jasa penunjang akan lebih padat karena produksi meningkat.
Ketua Umum Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo) Tjahyono Imawan mengatakan, dengan terus meningkatnya harga batubara tentunya membawa dampak positif bagi industri penunjang khususnya pengangkutan batubara.
“Yang jelas dengan bergeraknya pertambangan, tentunya produksi akan meningkat. Tentunya kami mendapatkan porsi pekerjaan yang besar,” terangnya kepada KONTAN, Senin (11/9).
Karena, kata Tjahyono, hampir 80% pengerjaan pertambangan batubara dikerjakan oleh industri jasa. Tentunya industri jasa penunjang ini memiliki kesempatan untuk melakukan negosiasi harga di tengah harga batubara yang sedang bagus ini.
“Dulu ketika harga sedang rendah, banyak juga perusahaan tambang yang merenegosiasi harga kepada jasa tambang. Nah sekarang kami juga bisa mereneogsiasi harga yang lebih baik,” ungkapnya.
Ia berharap dengan membaiknya harga batubara, kegiatan eksplorasi yang sempat dihentikan oleh perusahaan pertambangan di aktifkan kembali, supaya kegiatan-kegiatan pengangkutan yang dilakukan dalam kontrak awal bisa dilanjutkan kembali.
Namun sayangnya, Tjahyono belum mau membeberkan siapa saja yang sudah merenegosiasi harga atas berkah dari kenaikan harga batubara ini. Ia bilang, masih banyak industri jasa atau anggota dari Aspindo yang belum mau terbuka.
“Yang jelas kalau kontraknya habis, tentunya akan dimanfaatkan untuk renegosiasi. Kalau tidak, biasanya akan mengikuti kontrak yang ada,” tandasnya.
Asal tahu saja, Harga Batubara Acuan pada September ini naik 9,6% menjadi US$ 92,03 per ton dari yang sebelumnya bulan Agustus senilai US$ 83,97 per ton. Kenaikan harga batubara itu dipicu atas berkurangnya pasokan dari Australia, termasuk demonstrasi di tambang New Castle. Perubahan iklim di India juga pada akhirnya meningkatkan permintaan batubara di negara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News