kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,31   0,90%
  • KOMPAS100 1.106   11,04   1,01%
  • LQ45 878   11,56   1,33%
  • ISSI 221   1,08   0,49%
  • IDX30 449   6,43   1,45%
  • IDXHIDIV20 540   5,72   1,07%
  • IDX80 127   1,45   1,15%
  • IDXV30 135   0,62   0,46%
  • IDXQ30 149   1,69   1,15%

Kenaikan harga CPO dan PK kerek kinerja Austindo Nusantara Jaya (ANJT) di kuartal I


Senin, 04 Mei 2020 / 16:26 WIB
Kenaikan harga CPO dan PK kerek kinerja Austindo Nusantara Jaya (ANJT) di kuartal I
ILUSTRASI. President Director Austindo Nusantara Jaya, tbk (ANJ Group). Istini Siddharta (kanan) dan Finance Director, Lucas Kurniawan, di dokumentasikan saat berkunjung ke Gedung Redaksi kontan, Jakarta 16/03/15. ANJ Group pada Bulan Mei 2016 akan meresmikan pabrik


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan perkebunan, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk mencatatkan kinerja pendapatan yang prima di tiga bulan pertama. Sepanjang Januari -Maret 2020 lalu, emiten berkode saham ANJT ini membukukan penjualan sebesar  US$ 36,79 juta atau tumbuh sekitar 33,51% dibanding penjualan periode sama tahun sebelumnya.

Sekitar 98,49% pendapatan masih berasal dari segmen penjualan kelapa sawit yang pada kuartal pertama 2020 lalu menyumbang pendapatan sebesar US$ 36,23 juta. Sementara itu, kurang dari 2% sisanya disumbang oleh pendapatan dari segmen operasi energi, sagu, dan lain-lain.

Baca Juga: Kinerja Surya Citra Media (SCMA) di kuartal I 2020 terdampak Covid-19

Direktur Keuangan ANJT, Lucas Kurniawan mengatakan pertumbuhan pada sisi pendapatan di tiga bulan pertama 2020 utamanya didorong oleh harga jual rata-rata (HJR) minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) dan inti sawit atau palm kernel (PK) dibandingkan periode sama tahun lalu.

Menurut catatan Lucas, HJR CPO pada kuartal pertama tahun ini tercatat sebesar US$ 625 per metrik ton (mt). Sedangkan pada kuartal pertama tahun lalu, HJR CPO hanya mencapai US$ 468 per mt. Sementara itu, HJR PK di kuartal pertama 2020 tercatat sebesar US$ 338 per mt. Sebelumnya, HJR PK di kuartal pertama tahun 2019 hanya mencapai US$ 303 per mt.

Kenaikan HJR pada produk CPO dan PK di kuartal I 2020 membantu ANJT mengerek nilai penjualan CPO dan PK di tengah penurunan volume penjualan keduanya yang disebabkan oleh penurunan produksi akibat kondisi kering di semester II 2019 serta siklus tanaman yang memasuki masa pemulihan.

Di sisi lain, ANJT juga mencatatkan kenaikan volume penjualan pada segmen sagu serta kenaikan pendapatan dari segmen energi. “Kinerja jaringan listrik PLN di kuartal I 2020 lebih baik dibanding kuartal I 2019,  sehingga memperlancar penyaluran daya listrik,” kata Lucas kepada Kontan.co.id belum lama ini.

Baca Juga: Pendapatan 2019 melonjak 600%, Intikeramik Alamasri (IKAI) justru alami rugi bersih

Dilihat berdasarkan segmentasi usahanya, kenaikan pendapatan dijumpai pada semua segmen operasi di tiga bulan pertama 2020. Mengintip laporan keuangan interim kuartal pertama 2020, penjualan segmen kelapa sawit naik 33,42% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi US$ 36,23 juta di kuartal I 2020.

Berikutnya, pendapatan dari segmen sagu naik 47,35% yoy menjadi US$ 301,71 di tiga bulan pertama. Sedangkan pendapatan segmen energi naik 57,04% yoy menjadi US$ 156,84. Sementara itu, segmen operasi lain-lain naik tipis 1,26% yoy menjadi US$ 94.348.

Sebenarnya, kenaikan yang berhasil dibukukan pada sisi pendapatan juga diiringi oleh kenaikan pada beberapa pos beban. Pos beban pokok pendapatan misalnya, sepanjang Januari - Maret 2020 lalu, beban pokok pendapatan ANJT naik tipis sekitar 0,86% yoy menjadi US$ 36,79 juta. Sebelumnya beban pokok pendapatan ANJT tercatat sebesar US$ 28,19 juta pada periode sama tahun sebelumnya.

Kenaikan juga dijumpai pada beban lain seperti beban penjualan dan biaya keuangan. Melansir laporan keuangan interim kuartal pertama 2020, beban penjualan ANJT naik 74,87% yoy dari US$ 1,98 juta di kuartal I 2019  menjadi US$ 3,46 juta pada kuartal I 2020. Sementara, biaya keuangan naik 126,74% yoy dari US$ 357.934 di kuartal I 2019 menjadi US$ 811,588 pada kuartal I 2020.

Baca Juga: BEI: Sudah ada 18 perusahaan yang siap IPO di tahun ini

Meski begitu, ANJT juga berhasil menekan beberapa pos beban. Beban karyawan misalnya, tercatat  turun sekitar 7,92% yoy menjadi US$ 2,46 juta ditiga bulan pertama 2020. Sebelumnya, beban karyawan ANJT tercatat sebesar US$ 2,67 juta di periode sama tahun lalu.

Penurunan pos beban juga ditemui pada beban umum dan administrasi. Sepanjang Januari - Maret 2020 lalu, beban umum dan administrasi ANJT turun sekitar 35,53% yoy menjadi  US$ 1,41 juta. Sebelumnya, beban umum dan administrasi ANJT tercatat US$ 2,18 juta  sebesar US$ 2,18 juta di periode sama tahun lalu.

Tidak hanya itu, ANJT juga mengempit kenaikan pendapatan dividen hasil investasi dalam pasar uang serta kenaikan laba kurs mata uang asing. Melansir laporan keuangan interim kuartal pertama 2020, pendapatan dividen ANJT melesat 473,16% dari US$ 1.699 di kuartal I 2019  menjadi US$ 9.738 pada kuartal I 2020. Sementara laba kurs mata uang asing meroket 930,63% yoy dari US$ 203.257 di kuartal I 2019 menjadi US$ 2,09 juta pada kuartal I 2020 lalu.

Alhasil, setelah pendapatan ANJT dikurangi beban pokok pendapatan, beban penjualan, beban umum dan administrasi serta beban-beban lainnya, ANJT berhasil menekan rugi periode berjalan diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih menjadi US$ 1,24 juta di kuartal I 2020. Sebelumnya, rugi bersih ANJT pada periode sama tahun lalu mencapai US$ 5,85 juta.

Baca Juga: Peringkat utang naik, TOWR bidik pertumbuhan high double digit

Per 31 Maret 2020 lalu, aset ANJT tercatat sebesar US$ 579,80 juta. Angka ini terdiri dari ekuitas sebesar US$ 358,49 juta dan liabilitas sebesar US$ 221,31 juta.

Sementara itu, kas dan setara kas akhir periode tercatat sebesar US$ 26,58 juta per 31 Maret 2020. Angka ini lebih besar sekitar 43,81% dibanding kas dan setara kas awal periode tahun buku 2020 yang tercatat sebesar US$ 18,48 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×