Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) optimistis kinerjanya di sepanjang tahun ini akan didorong oleh kenaikan harga sejumlah komoditas, salah satunya seng. Menurut laporan keuangannya di 2021, penjualan ZINC masih didominasi dari penjualan konsentrat seng (Zn) yaitu sebesar Rp 386,8 miliar.
Saat ini harga komoditas seng juga menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan tahun lalu. Melansir data Kementerian ESDM, harga mineral acuan komoditas seng pada April 2022 senilai US$ 3.831,80 per ton atau naik signifikan jika dibandingkan dengan Desember 2021 yang senilai US$ 3.360,96 per ton.
Direktur ZINC, Evelyne Kioe melihat situasi ketegangan geopolitik di wilayah Eropa Timur telah menyebabkan kelangkaan sejumlah komoditas. Peristiwa ini juga turut berdampak pada harga komoditas yang meningkat cukup signifikan di awal tahun 2022.
Baca Juga: Penjualan dan Laba Kapuas Prima Coal (ZINC) Kompak Menguat Sepanjang 2021
Dengan didukung kenaikan harga sejumlah komoditas, Evelyne optimistis, kinerja ZINC pada 2022 akan membaik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Pada tahun 2022 ini, penjualan ZINC dapat bertumbuh lebih baik dengan target penjualan mencapai sekitar Rp1,2 triliun,” jelasnya, Kamis (28/4).
Di sepanjang 2021, ZINC mencatatkan penjualan sebesar Rp 838,8 miliar atau naik sebesar 38% dibandingkan tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp 608,1 miliar.
Secara umum, Evelyne melihat perekonomian di tahun 2022 yang sudah mulai lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ZINC optimis pada tahun ini dapat mencapai target kinerja yang telah ditetapkan. Adapun ZINC memproyeksikan dapat memproduksi sebesar 550.000–642.000 ton ore.
Sementara untuk penjualan, ZINC menargetkan dapat menjual sekitar 31.980 ton konsentrat timbal, dan 61.245 ton konsentrat seng di tahun 2022. Sedangkan untuk target bijih besi dibidik sebesar 180,000 ton sampai dengan akhir tahun 2022.
Bercermin pada kondisi di awal tahun ini di mana terjadi kelangkaan sejumlah komoditas karena adanya faktor geopolitik, membuat manajemen Kapuas Prima Coal yakin untuk memacu penyelesaian Smelter Zinc di Kalimantan pada Kuartal III 2023 mendatang. Sehingga dapat membantu memasok kebutuhan zinc ke dalam negeri yang sampai hari ini masih 100% dipenuhi dari impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News