Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) menilai kondisi global yang tengah terjadi belakangan ini dapat berdampak terhadap beban biaya proyek. Saat ini perusahaan masih melakukan stress test terhadap beberapa kondisi yang akan terjadi.
Adapun beberapa kondisi global tersebut di antaranya rupiah yang tengah tersungkur ke level Rp 16.000 per dolar AS, adanya tren kenaikan harga minyak dan konflik di Timur Tengah (Timteng) yang sedang memanas.
Corporate Secretary PTPP Bakhtiyar Efendi mengatakan, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bakal mempengaruhi beban biaya proyek. Sementara, untuk proyek yang sudah berjalan itu sudah teken dengan vendor kontrak hingga proyek selesai.
“Tapi tentunya jika kenaikan cukup signifikan vendor jg akan mengajukan perubahan dan kami juga akan secara back to back mengajukan kondisi tidak dapat diprediksi sebelumnya ke pemilik proyek,” ujarnya kepada Kontan.co.id, pekan lalu.
Baca Juga: Saham Dharma Polimetal (DRMA) Masih Tertekan, Begini Rekomendasi Analis
Bakhtiyar mengungkapkan, untuk proyek-proyek yang telah memiliki pasal eskalasi akan lebih ringan sebab secara otomatis kenaikan harga akan tercermin di indeks BPS sebagai justifikasi.
“Hanya saja perusahaan harus menyiapkan antisipasi cash flow karena penagihan eskalasi biasanya berada di akhir proyek,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bakhtiyar menambahkan, dalam menyiasati kondisi tersebut perusahaan membuat kajian stress test manajemen risiko baik untuk kondisi moderate maupun ekstrim sekaligus menyusun langkah mitigasinya.
Sementara untuk proyek-proyek yang akan datang, lanjut dia, PT PP akan lebih detail lagi memasukkan kondisi penyesuaian harga di kontrak dan kondisi force major.
“Dari sisi supply chain juga akan mengkonsolidasikan vendor di lingkungan PTPP,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News