kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan TDL Diluar Ekspektasi Pengusaha


Selasa, 13 Juli 2010 / 07:06 WIB
Kenaikan TDL Diluar Ekspektasi Pengusaha


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang diberlakukan oleh pemerintah saat ini di luar ekspektasi para pengusaha. Ditambah lagi, waktu kenaikan yang menjelang puasa dan lebaran sangat tidak tepat karena bisa menambah kenaikan inflasi yang memang sudah rutin terjadi menjelang puasa dan lebaran.

Hal ini ditegaskan oleh Koordinator Forum Komunikasi Asosiasi Nasional (KAN) Franky Sibarani, Senin (13/7).

Franky juga yakin, simulasi hitungan kenaikan TDL yang dilakukan oleh pelaku usaha berdasarkan Kepmen No 07 tahun 2010 sudah benar. "Kami yakin simulasi kita benar, karena berdasarkan billing (tagihan) listrik bulan lalu, lalu dihitung komponen mana yang berubah," ujarnya.

Kalangan pengusaha tetap mendesak kenaikan TDL ditunda; setidaknya sampai diperoleh jawaban yang detil dari Kementerian ESDM, mengapa realisasi kenaikan TDL tidak seperti yang disosialisasikan kepada mereka selama ini.

"Sejak Mei-22 Juni 2010 kami mendapat penjelasan dari Kementerian ESDM bahwa kenaikan TDL sekitar 12%. Tetapi setelah lima asosiasi seperti asosiasi makanan dan minuman, tekstil, elektronik, dan perhotelan melakukan simulasi menggunakan tabel TDL yang baru diketahui
kenaikannya malah 35%-70%," kata Franky.

Secara gamblang, Franky membandingkan tabel tarif penggunaan listrik menurut TDL 2004 yang lama dengan TDL 2010. Contohnya, untuk pelanggan golongan tarif I1 dikenakan biaya Rp 455 per kWh menurut aturan lama tetapi sekarang tarifnya Rp 915 per kWh. Alias kenaikannya sudah mencapai 100%. Lalu untuk pelanggan golongan tarif I2 dari Rp 440 per kWh menjadi Rp 800 per kWh atau naik 80%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×